BUKITTINGGI — Sejak pemerintahan kota Bukittinggi di bawah kepemimpinan Wali Kota Erman Safar, masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Setidaknya hal ini dibuktikan dengan telah dialokasikan dana untuk membantu iuran BPJS sebesar Rp10 miliar lebih, bagi sebanyak 26.587 warga kurang mampu di kota Bukittinggi.
Artinya, Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi telah memastikan seluruh masyarakat di kota Bukittinggi tidak terkendala dalam mengakses layanan kesehatan.
Yessi (34), merupakan warga Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, mangaku, sejak pemerintah kota Bukittinggi telah membayarkan BPJS-nya, ia tidak lagi takut jika pergi berobat saat sakit.
“Dulu, BPJS kami sekeluarga menunggak pembayaran. Kami menjadi was-was saat sakit. Soalnya, jika pergi berobat biaya dari mana,” ujar Yessi, Minggu (17/8/2024).
Dia mengatakan, sejak Pemko Bukittinggi membantu pembayaran BPJS, jika sakit langsung pergi berobat tanpa memikirkan biaya untuk pengobatan.
“Semuanya sudah ditanggung BPJS. Kami sangat berterimakasih kepada pemerintah kota Bukittinggi, atas bantuannya telah membayarkan BPJS Kesehatan kami sekeluarga,” tuturnya.
Warga lainya di Kecamatan Guguk Panjang, Yulia, juga mengaku sangat berterima kasih kepada Pemko Bukittinggi atas telah dibayarkannya BPJS Kesehatan keluarganya.
“Waktu itu, ketika BPJS kami sekeluarga menunggak. Ketika menderita sakit terpaksa ditahan saja. Alhamdulillah, saat ini bila sakit langsung pergi berobat ke rumah sakit,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sangat terbantu dengan program Pemko Bukittinggi yang telah membayarkan BPJS Kesehatan keluarganya.
“Anak saya pernah mederita penyakit tipus dan dirawat di RS Tentara selama 7 hari. Berkat BPJS telah dibayarkan Pemko Bukittinggi, tidak sepersenpun biaya dikeluarkan. Terima kasih kami ucapkan kepada Pemko Bukittinggi,” sebutnya.
Yulia berharap, mudah-mudahan pembayaran BPJS kesehatan warga kurang mampu, menjadi program prioritas utama yang terus dilanjutkan Pemko Bukittinggi.
“Semoga Bapak Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar sehat-sehat selalu. Semoga pada Pilkada 2024 ini, kembali memimpin Kota Bukittinggi untuk lima tahun ke depan,” harapanya.
Sebagaimana diketahui, Pemko Bukittinggi terima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) kategori Madya dari Wakil Presiden Republik Indonesia.
Penghargaan ini diserahkan pada acara UHC Award 2024 di The Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis, (8/8/2024).
Kota Bukittinggi menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia dalam realisasi capaian target kepesertaan JKN KIS. Terhitung pada 1 Agustus 2024, kepesertaan JKN sudah mencapai di angka 99,15 persen dari total penduduk.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Linda Faroza, menyampaikan, untuk menuju Universal Health Coverage (UHC) memerlukan berbagai upaya yang terkoordinasi dan sistematis dari berbagai pemangku kepentingan.
Apalagi, salah satu misi Wali Kota, Hebat di bidang kesehatan dan lingkungan. Sehingga, seluruh stakeholder terkait, berkoordinasi untuk merumuskan kebijakan kesehatan yang mendukung pencapaian UHC, termasuk pembiayaan, pengaturan layanan dan perlindungan sosial.
Melalui upaya-upaya tersebut, negara dapat bergerak lebih dekat menuju pencapaian UHC, memastikan bahwa setiap individu memiliki akses ke layanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa menghadapi kesulitan finansial,” ungkapnya.
Linda menambahkan, capaian predikat universal health coverage, telah disandang Kota Bukittinggi sejak 1 Febuari 2023. Artinya, Pemerintah Kota Bukittinggi telah memastikan seluruh masyarakat Kota Bukittinggi tidak terkendala dalam mengakses layanan kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi, Haris Prayudi menyampaikan capaian terwujudnya UHC di Kota Bukittinggi ini tidak terlepas dari komitmen yang kuat antara BPJS Kesehatan dengan Pemerintah Kota Bukittinggi dalam mewujudkan Jaminan Kesehatan menyeluruh bagi masyarakatnya.
“Kami bersama Pemko Bukittinggi selalu berkoordinasi terkait cakupan kepesertaan JKN yang berada di wilayah Kota Bukittinggi. Kolaborasi kami ini tentu merupakan wujud dari ketekunan, kerja keras, dan kolaborasi yang sangat baik sejauh ini hingga mengantarkan Bukittinggi kembali meraih penghargaan bergengsi kali ini,” ungkap Haris.
Hal yang sangat membantu kami dalam merealisasikan UHC di Kota Bukittinggi adalah semangat yang kita tanamkan kepada semua pemangku kepentingan untuk wujudkan impian masyarakat. Kerja keras, dan sosialisasi yang dilakukan kepada setiap lapisan masyarakat tentu menyadarkan masyarakat hingga akhirnya dapat terwujud UHC ini,” katanya.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, Penghargaan UHC Award 2024 BPJS Kesehatan ini merupakan bukti kerja keras Pemerintah dan BPJS Kesehatan Kota Bukittinggi maupun masyarakat, dalam mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif dan merata, karena target nasional 98 persen sudah tercapai dan sebagai bentuk upaya dukungan dalam pelayanan kesehatan.Tahun ini, kata dia, Pemko Bukittinggi sudah anggarkan Rp 10 M dari APBD Bukittinggi, untuk bantu bayarkan iuran BPJS Kesehatan warga yang kurang mampu.
“Kita pemerintah, akan terus hadir di tengah masyarakat, apalagi untuk berikan layanan kesehatan,” tegasnya.
Kota Bukittinggi menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia dalam realisasi capaian target kepesertaan JKN KIS.
Terhitung pada 1 Agustus 2024, kepesertaan JKN sudah mencapai di angka 99,15 persen dari total penduduk Kota Bukittinggi. Pada semester II Tahun 2023, jumlah peserta aktif di Kota Bukittinggi per 1 Agustus 2024 sejumlah 108.502 atau 78,32 persen dari jumlah penduduk Semester II Tahun 2023. (Ydt)