SEJUMLAH negara maju dilaporkan sedang mengalami krisis tenaga kerja karena ada beberapa penyebab seperti kurangnya angka regenerasi atau kelahiran dan lain-lainnya.
Tak hanya itu saja, kemajuan teknologi yang sangat pesat tidak diikuti oleh pertumbuhan suplai tenaga kerja yang sepadan, sehingga beberapa negara mengalami kekurangan tenaga kerja.
Menurut laporan Manpower Group 2024 Report on Talent Shortages, negara-negara seperti Jepang, Jerman, Kanada, hingga Singapura mengalami kekurangan tenaga kerja terampil dengan tingkat defisit di atas 79%.
Negara dengan proporsi penduduk lansia yang tinggi, seperti Jepang (30%) dan Yunani (23%), bahkan mengalami tekanan ganda, tenaga kerja yang menua dan kekosongan posisi yang tak bisa segera diisi.
Di Jepang, 86% kota dan prefektur secara aktif membuka perekrutan tenaga kerja asing, terutama di sektor pendidikan, teknologi, dan kesehatan.
Tentunya, hal ini menjadi potensi yang cukup menarik bagi masyarakat Indonesia terutama kalangan muda yang kini sedang kesulitan mencari kerja di dalam negeri.
Meski begitu, untuk bekerja di luar negeri tentunya perlu persiapan matang karena tidak cukup hanya bermodalkan pengetahuan yang lebih.
Masyarakat Indonesia harus lebih beradaptasi dengan budaya di luar negeri yang tentunya berbeda dengan Indonesia.
Lalu, negara mana saja yang saat ini sedang mengalami kekurangan tenaga kerja hingga melakukan pencarian tenaga kerja asing? Berikut ini daftarnya.
1. Jepang
Saat ini, Jepang memang sedang mengalami penuaan populasi, di mana tingkat kelahiran sangat rendah, sehingga untuk regenerasi cukup sulit.