PADANG PANJANG — Sudah satu bulan lebih Gunung Marapi erupsi. Korban jiwa dihari pertama letusan hingga paparan abu vulkanik, menjadi dampak erupsi gunung berketinggian 2.891 mdpl itu. Namun, semua terjadi karena kehendak dan kekuasaan Allah SWT.
“Semua tak luput dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Ilmu pengetahuan kita terbatas. Kita tak bisa mengendalikan. Sebagai mukmin perbanyak amal ibadah dan istighfar. Semoga tidak menjadi musibah yang berat bagi kita. Kuatkan keimanan,” ajak Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Panjang, Buya H. Zulhamdi, Lc, M.A, Rabu, (17/1/2024).
Buya Zulhamdi mengimbau umat supaya tidak meninggalkan salat lima waktu, berperilaku sesuai tuntunan dan perintah Allah SWT dan Rasullah.
“Jangan sombong dan angkuh terhadap kemajuan ilmu dan teknologi. Di sisi lain, tetap tenang, jangan panik atau stres. Tetap patuhi anjuran pemerintah atau orang berilmu,” sebutnya.
Pemko sebelumnya meminta masyarakat memakai masker bila beraktivitas di luar ruang guna mengatasi paparan abu vulkanik. Bahkan membagikannya langsung di pusat-pusat keramaian. Adapun kegiatan di luar ruangan sekolah seperti upacara bendera, kegiatan keagamaan, dan olahraga ditiadakan sementara waktu.
“Pakai masker saat menghadapi debu vulkanik penting karena debu tersebut mengandung partikel halus yang dapat membahayakan pernafasan. Masker dapat menyaring dan mengurangi risiko inhalasi partikel berbahaya,” tutur Kepala BPBD Kesabangpol I Putu Venda, S.STP, M.Si beberapa waktu lalu. (rls/pdp)