BUKITTINGGI — Kepala BPBD Kota Bukittinggi, Zulhendri mengatakan, tim penyelamat korban erupsi Gunung Marapi masih terus berupaya melakukan evakuasi pendaki yang masih berada di puncak gunung.
“Proses evakuasi masih berlangsung. BPBD Kota Bukittinggi ikut dalam proses evakuasi bersama-sama dengan tim penyelamat lainnya,” ujar Zulhendri dihubungi, Rabu (6/12/2023).
Menurut dia, hingga pukul 15.30 WIB, Rabu, belum dilaporkan adanya pendaki yang dievakuasi ke bawah gunung.
“Sekarang petugas penyelamat masih tengah berusaha dalam mengevakuasi para pendaki. Kita berharap proses evakuasi berjalan cepat dan lancar,” katanya.
Dalam mengevakuasi pendaki, sebelumnya Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, mengintruksikan BPBD serta Dinas Damkar dan Penyelamatan Bukittinggi untuk ikut bergabung dengan tim evakuasi Agam.
Intruksi Wako Erman ini agar proses evakuasi berjalan cepat dan lancar.
Untuk diketahui, pascaerupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023), sekitar pukul 14.54 WIB, Pemko Bukittinggi langsung ikut berpartisipasi dengan tim penyelamat dari daerah lain.
Dari BPBD Bukittinggi, sedikitnya menerjunkan 8 personil guna ikut terlibat dalam penyelamatan pendaki Gunung Marapi, saat berada puncak gunung sewaktu erupsi terjadi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala BPBD Kota Bukittinggi, Zulhendri yang mengatakan, ke-8 personil tersebut ikut terlibat dalam proses evakuasi para pendaki.
“Sejak Minggu (3/12/2023), pascaerupsi sampai Senin (4/12/2023), anggota BPDB kita ikut terlibat aktif,” paparnya.
Gunung Marapi setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut ini, pada Minggu (3/12/2023), mengalami erupsi sekitar pukul 14:54 WIB.
Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara, lebih kurang 4 menit 41 detik.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 km dari kawah atau puncak. (dyt)