Genius – Ridwan “Dikeroyok” di Panggung Debat Pilwako

Debat Publik Walikota & Wakil Walikota Pariaman Edisi Perdana 

APA jadinya kalau mantan walikota, mantan wakil walikota, mantan sekretaris daerah dan mantan ketua DPRD adu argumen di sebuah panggung publik?

Hangat, panas dan saling menjatuhkan tentunya menjadi hal yang pasti terwujud. Dan tentu saja, saat berbicara tentang program pemerintah yang dikritisi, keempatnya tak bisa cuci tangan.

Demikian yang tergambar pada Debat Publik Pertama Calon Walikota dan Calon Walikota Pariaman yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman di Balaikota Pariaman, Minggu (3/11) malam.

Genius Umar yang berpasangan dengan Muhammad Ridwan yang menempati nomor urut 1 adalah Walikota Pariaman tahun 2018 – 2023.

Mardison Mahyudin dengan pasangannya Bahrul Anif dengan nomor urut dua adalah wakil walikota dari Genius Umar pada waktu itu.

Sementara itu, Yota Balad yang berpasangan dengan Mulyadi dengan nomor urut tiga pada era yang sama jadi Sekretaris Daerah dan ketua DPRD Kota Pariaman.

Artinya, calon pemimpin Kota Pariaman untuk lima tahun ke depan adalah mereka yang telah mengetahui kelebihan dan kelemahan masing.

Lego sakandang, sepertinya cocok dialamatkan pada persaingan kandidat calon walikota dan calon wakil walikota Pariaman tahun 2025-2030.

Pada debat publik edisi perdana itu, terlihat sekali kepiawaian Genius Umar saat “diserang” kedua mantan anak buahnya itu.

Dalam debat yang dipimpin ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman Ali Unan dengan lima panelis masing-masing Dr Sari Lenggogeni (Unand), Dr Abdul Salam (UNP), Dr Hendra Naldi (UNP), Dr Eka Vidya Putra (UNP) dan Dr Hary Efendi Iskandar (Unand), Genius mampu “menangkis” semua serangan dengan efektif.

Malah saat Yota Balad dan Mulyadi menyebutkan program pembangunan dan pemberdayaan sarana pendidikan agama berupa MDA, MDW dan sejenisnya gagal total, Genius yang saat ini menjadi dosen di Unand mampu memberikan jawaban tepat dan menohok.

Baca Juga:  BUKITTINGGI HEBAT: Berikan Penghasilan Tambahan Guru-Guru Non PNS Tingkat PAUD Sampai SLTA

“Bagaimana mungkin program itu gagal, sebab kita berempat terlibat secara langsung dalam perencanaan dan pelaksanaannya,” jawab Genius.

Begitupun saat pasangan Yota Balad dan Mulyadi “menyerang” Genius terkait desa wisata, kembali Genius memberikan jawaban yang nyaris sama.

Pada debat perdana dengan tema sentral ” Transformasi sosial dalam mewujudkan masyarakat makmur dan Sejahtera “, pasangan Genius Umar – M Ridwan terlihat sekali menguasai panggung debat.

Apalagi tema yang diusung semuanya telah terjawab dan dijabarkan secara lengkap di visi, misi dan program unggulannya.

“Alhamdulillah, saya puas dengan debat publik ini. Semoga masyarakat bisa menerima semua program yang telah saya siapkan,” jawabnya.

Meskipun secara umum unggul dalam debat, namun Genius Umar – M Ridwan tak mau jumawa. Sebab menurutnya hasil akhir ditentukan di bilik suara.

Di penghujung debat publik dengan MC Aidinil Zetra yang juga dihadiri Pj Walikota Pariaman, Dr Roberia, unsur Forkopimda serta tim relawan tersebut, ketiga kandidat juga menjelaskan program seratus hari mereka.

Genius Umar – M Ridwan mengatakan akan mengevaluasi APBD untuk selanjutnya disinkronkan dengan visi misinya serta melanjutkan program yang telah terbukti berhasil dalam pelaksanaannya.

Mardison Mahyudin – Bahrul Alam akan mendata dan memasukkan warga yang berhak pada berbagai program bantuan sosial serta mengupayakan agar seluruh tenaga honorer menjadi PPPK

Sementara Yota Balad – Mulyadi memastikan akan melaksanakan rencana aksi yang lebih nyata dan terukur. ***

 

Related Posts