BUKITTINGGI — Sebanyak 9 kali letusan dan 6 kali hembusan telah terjadi pada Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar).
Jumlah tersebut dicatat petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Kota Bukittinggi, dari pukul 00.00 WIB – Senin pagi (4/12/2023), pukul 06.00 WIB.
“Lentusan yang terjadi itu juga masih mengeluarkan material pasir. Hujan pasir terjadi hanya di sekitaran puncak gunung,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Ahmad Rifandi, Senin (4/12/2023).
Ia menyebutkan, untuk abu vulkanik dari Gunung Marapi, jatuh tergantung arah angin.
“Sejauh ini kita belum mendapatkan laporan adanya semburan abu vulkanik sampai ke pemukiman warga, termasuk Bukittinggi,” ucapannya.
Gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut ini, pada Minggu (3/12/2023), mengalami erupsi sekitar pukul 14:54 WIB.
Pascaerupsi pada pukul 14:54 WIB itu, Gunung Marapi tercatat telah mengalami 36 kali letusan dan sebanyak 16 kali hembusan, hingga pukul 23:59 WIB.
Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara, lebih kurang 4 menit 41 detik.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi.
“Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 km dari kawah atau puncak,” tegas Ahmad. (hmr)