Jika Ingin Ekonomi Masyarakat Bukittinggi Agam Maju, Memilih Suhatril di Pileg 2024 Wajib Dilakukan

AGAM — Masyarakat Bukittinggi Agam agaknya wajib memilih Bakal Calon Legislatif (Bacaleg), Suhatril, S.T., M.T pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, agar ia bisa duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Pasalnya, memilih kader dari Partai Amanah Nasional (PAN) ini, sama artinya masyarakat Bukittinggi Agam telah  mengembalikan ekonomi mereka ke arah yang lebih baik lagi.

Demikian paling tidak benang merah diambil dari diskusi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pemerhati Jurnalis Siber (PJS) Kota Bukittinggi, Hamriadi, S.Sos., S.T didampingi pengurus Alex Armanca dan Denny Alinur dengan Bacaleg DPRD Provinsi Sumbar, Suhatril, S.T., M.T di Agam, Selasa (23/5/2023).

Untuk diketahui, Suhatril, maju sebagai Bacaleg dari PAN, merupakan sebuah panggilan jiwa yang ingin membantu masyarakat agar ekonomi mereka bangkit dan bisa maju serta berkembang.

Suhatril, yang memiliki ke-ilmuan yang dapat mengembangkan potensi daerah yang ada di Bukittinggi Agam, mengatakan, ia tak bisa dengan tangannya sendiri untuk melahirkan dan membangkitkan kemauan masyarakat menggali potensi daerah yang dapat bernilai jual tinggi.

“Semuanya harus didukung oleh pemerintah. Tidak bisa dua tangan saya ini bekerja untuk membantu masyarakat supaya ekonomi mereka bisa bangkit. Ingin merubah sistem itu, kita harus masuk ke sistem itu terlebih dulu,” papar Suhatril.

Menurut Suhatril, sebenarnya potensi alam yang ada di Bukittinggi Agam, khususnya di Sumbar sangat cocok untuk lahan pertanian dan peternakan.

Hanya saja, kata Owner Keju Lasi ini, penggerak masyarakat untuk menggali potensi daerah di Bukittinggi Agam, khususnya di Sumbar bisa digarap dengan serius agar dapat bernilai dan meningkatkan ekonomi rakyat tidak ada.

Program pemerintah tambah Suhatril, yang ada di segi peningkatan pertanian dan peternakan terkesan tidak fokus, sehingga tidak melahirkan peningkatan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik.

“Berangkat dari kondisi seperti itu, saya berkeinginan maju di Pileg 2024. Jika duduk sebagai anggota DPRD bakal memperjuangkan dan memberi masukan ke eksekutif supaya betul-betul fokus dalam program pertanian dan peternakan,” ungkapnya.

Suhatril sebagai pelaku UMKM yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan ini mengatakan, membangun usaha Keju Lasi sejak delapan tahun silam, setidaknya telah dapat membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar.

“Masyarakat sekitar tempat kita menggarap usaha Keju Lasi ini, ada sekitar 12 kepala keluarga (KK) berternak sapi perah. Alhamdulillah ekonomi mereka terbantu, karena produksi susu sapi perah-nya semuanya kita beli,” sebut Suhatril.

“Jika hal sama di produk lain diberlakukan, yang idealnya pemerintah berperan tidak akan ada masyarakat yang sampai membuang tomat ke jalan-jalan. Karena pemerintah bisa menjadikan produksi berlebih menjadi produksi baru dengan mencarikan pangsa pasarnya,” tutur Suhatril lagi.

“Sebagai contoh, produksi susu dari perternak sapi sekitar Keju Lasi semuanya kita beli. Misalnya kebutuhan kita hanya 50 liter susu, sementara produksi susu sapi petani 250 liter sehari tetap kita beli. Jika susu 250 liter itu tidak habis terjual, sisanya kita olah menjadi keju dan dapat dijual kejunya,” paparnya.

“Dengan demikian petani sapi tidak akan mengalami kerugian akibat produksi susu sapinya tidak terjual. Untuk harga susu sapi, sekali lagi agar petani perternak sapi tidak rugi kita beli dengan harga standar, dengan tidak menekan harga saat produk susu sapi petani tinggi,” tegasnya.

Disampaikan Suhatril, untuk bisa mencapai keinginan dan terealisasi harapannya dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan mengembangkan potensi daerah, menjadi Bacaleg supaya dapat duduk di DPRD merupakan salah satu upaya harus dilakukan.

“Sekali lagi, salah satu upaya untuk menciptakan ekonomi masyarakat agar bisa bangkit dan berkembang, menjadi anggota DPRD Provinsi Sumbar langkah tepat ketimbang begerak dengan hanya dua tangan saya saja, rasanya tentu tidak mungkin. Merubah sistem, kita harus masuk ke sistem itu dulu,” tutup Suhatril.(alx)

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *