PADANG PANJANG — Salah satu cara untuk menautkan dan menggantungkan hati anak ke masjid adalah dengan cara menumbuhkan rasa cinta kepadanya. Hati anak yang sudah tertaut akan merasa bahagia, senang dan selalu ada buncahan rindu ingin selalu ke masjid. Jika mendengar suara adzan, sesibuk apa pun, dia akan berusaha memenuhinya. Sekali saja tidak salat berjemaah di masjid, ada rasa rugi dan gersang di dalam jiwa.
“Caranya, sedini mungkin anak diakrabkan dengan masjid. Orang tua harus membawanya ke masjid. Interaksi yang intens anak dengan masjid akan menumbuhkan kebiasaan dan rasa senang,” ungkap Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Sumatera Barat (LKAAM Sumbar) Dr. Fauzi Bahar, M.Si Datuak Nan Sati saat memberi tausiyah dalam kegiatan Subuh Berjemaah di Masjid Raya Jihad Padang Panjang, Ahad (8/1).
Mantan Wali Kota Padang dua periode itu menyebutkan, dengan interaksi yang intens, anak akan tahu apa itu adzan, salat, berwudu, mengaji dan kajian yang diadakan di masjid. Nabi Muhammad SAW membawa cucunya, Hasan dan Husein ke masjid. Diperlihatkan kepadanya cara salat dan sebagainya.
“Tak kalah penting juga masjid harus ramah dan akrab dengan anak-anak. Jangan sampai hanya karena dianggap mengganggu, anak-anak kecil lalu dimarahi dan dilarang ke masjid. Kejadian seperti ini sering sekali terjadi. Karena itu, ada baiknya takmir masjid membuat regulasi atau tempat khusus agar anak tidak ribut mengganggu orang dewasa salat. Salah satunya bisa diberikan shaf khusus anak atau ada yang bertugas menjaganya,” sebutnya.
Menurut Fauzi dalam hal ini orang tua harus mengambil peran. Sebab, jika tidak, bisa jadi mereka nanti akan mencari tempat lain yang dianggap lebih aman, nyaman dan membahagiakan. Lalu, tempat seperti warung internet, playstation, tempat nongkrong dan sebagainya jadi favorit. Sedangkan masjid ditinggalkan karena dianggap tidak asyik. Masjid pun sepi. Tak ada anak-anak. Isinya hanya orang tua.
“Orang tua juga harus memberikan nasehat, dan motivasi agar anak paham alasan kenapa harus ke masjid. Seringlah mengajari anak membaca Iqra, atau pun Al Qur’an. Dudukkan mereka di depan Anda atau dipangku lalu minta mereka membaca huruf demi huruf, ayat demi ayat AlQur’an,” ucapnya.
Dengan ini, Fauzi berharap, generasi muda khususnya di Sumatera Barat bisa jadi anak yang hebat dan kuat. Bukan hanya karena fisiknya yang kuat, bukan pula hanya karena otaknya yang cerdas, tetapi juga karena hati, dan pikiran yang selalu terpaut ke masjid.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Zulkifli, S.H mengungkapkan, kegiatan Salat Subuh berjemaah merupakan salah satu program prioritas yang rutin dilaksanakan dalam memakmurkan masjid di Kota Padang Panjang.
“Gerakan Salat Subuh berjemaah ini dilaksanakan di setiap masjid-masjid yang ada di Kota Padang Panjang. Kita berharap dengan rutinitas Salat Subuh berjemaah dapat memberi manfaat besar untuk masjid-masjid dan masyarakat,” tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, OPD, lurah, ketua MUI, Babinsa dan para jemaah lainnya. (rls/pdp)