JAKARTA — Ketua Umum JMSI Teguh Santosa menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Quo Vadis Jakarta Paska Anies” yang digelar Jakarta Initiative di Pondok Rangi Resto and Coffe, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2022).
Teguh Santosa mengatakan, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir pada 16 Oktober 2022. Selanjutnya Pemprov DKI Jakarta akan dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur hingga pelaksanaan Pilkada Serentak pada November 2024.
“Warga Jakarta mengkhawatirkan tren pergerakan Jakarta berhenti atau mundur bila tidak dipimpin oleh figur yang tidak dikenal, yang tidak diyakini bisa menerima aspirasi rakyat, atau figur yang kejujurannya diragukan,” ujarnya.
Teguh menyampaikan, dirinya cukup optimistis Jakarta akan baik-baik saja walaupun nanti Anies tidak lagi memimpin Jakarta. Keyakinan ini karena menurutnya, Anies berhasil membangun mental warga.
“Saya optimistis, masa depan Jakarta akan baik-baik saja, dengan atau tanpa Anies Baswedan. Kalau kita mengatakan kepada Anies, ‘tanpa Anda Jakarta akan rusak’, dia pasti akan kecewa (pada pernyataan Anda). Karena itu berarti Anda mengatakan, bahwa ia gagal membangun mental warga Jakarta,” ujar Teguh.
“Anies bukan orang yang mengejar pembangunan fisik. Dia sedang mengajarkan kepada kita dan meyakinkan kita bahwa dalam demokrasi yang paling penting adalah manusianya. Namanya juga demos dan cratos, rakyat memimpin,” sambungnya.
Mengenai siapa tokoh yang pantas mengemban amanah sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta nanti, Teguh mengatakan, ada beberapa nama yang disebut-sebut pantas.