Kota Bengkulu – Komunitas Kampung Menulis (KKM) Kota Bengkulu kembali mengadakan kegiatan penguatan komunitas penggerak Literasi melalui Pelatihan Media Sosial dengan tema “Pembuatan Video Promosi” bekerjasama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi dan menghadirkan pemateri reporter senior dari Radio Republik Indonesia (RRI) Bengkulu, Bisara Sianipar S.Pt, CPPS.
Acara ini berlangsung pada Sabtu, (13/10/2024), di Aula Kantor Perpustakaan Provinsi Bengkulu ini dibuka secara langsung oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd, M.Hum.
Dalam sambutannya, Dwi menyatakan bahwa inisiatif ini sangat strategis dalam menguatkan literasi di masyarakat, khususnya dalam menghadapi era digital yang semakin kompleks.
“Kegiatan yang dilaksanakan oleh KKM ini merupakan langkah penting dalam memperkuat literasi masyarakat. Literasi hari ini bukan lagi hanya soal kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan dalam mengolah, memahami, dan memanfaatkan informasi digital dengan bijak,” ungkap Dwi.
Ia menjelaskan media sosial sebagai salah satu media utama informasi dan komunikasi yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendorong masyarakat menjadi lebih literasi dalam mengembangkan usahanya.
Dwi menjelaskan di era modern saat ini hampir seluruh manusia mulai anak-anak hinggga orang tua pasti menggunakan media sosial apakah itu facebook, you tube, Instagram atau lain sebagainya, namun sayangnya tidak semua orang paham bagaimana cara menggunakan media tersebut dengan efektif dan bertanggung jawab.
Di sinilah peran komunitas literasi seperti KKM, yang tidak hanya menyebarkan konten-konten literasi tetapi juga mengedukasi masyarakat bagaimana menggunakan media sosial sebagai alat untuk mempromosikan usaha sehingga bisa lebih maju kedepannya.
Sementara itu, Rahmayani,M.Pd, selaku Ketua Panitia, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari amanah yang diberikan oleh Badan Bahasa Kemendikbudristek melalui program Banpem Literasi.
“Kegiatan ini adalah wujud ikhtiar kami sebagai komunitas literasi untuk memastikan bahwa literasi tidak hanya terbatas pada membaca buku, tetapi juga mencakup literasi digital yang semakin relevan di zaman sekarang. Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang konkret bagi para peserta, terutama dalam mengelola konten literasi di media sosial,” ujar Rahmayani.
Bisara Sianipar S.Pt, CPPS, reporter dari RRI Bengkulu yang didaulat mengisi materi memberikan narasi yang lebih mendalam terkait pentingnya literasi digital di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
“Penguatan literasi di masyarakat adalah sebuah keharusan, dan dalam konteks saat ini, literasi tidak bisa dipisahkan dari teknologi. Media sosial, sebagai alat komunikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, memiliki potensi besar untuk menjadi wadah penyebaran gagasan,” jelasnya.
Ia menambahkan namun sebelum konten tersebut tayang, kita harus memastikan bahwa konten yang kita produksi dan distribusikan di media sosial tidak hanya informatif, tetapi juga mendidik, memotivasi, dan mendorong masyarakat untuk bertindak.
Bisara menjelaskan kita perlu memahami bahwa di era digital ini, persaingan untuk merebut perhatian sangat ketat. Oleh karena itu, desain grafis dan copywriting menjadi keterampilan yang sangat penting bagi penggerak literasi.
Desain grafis yang baik dapat menarik perhatian, sementara copywriting yang efektif mampu menyampaikan pesan yang kuat dan memengaruhi audiens untuk berpikir lebih dalam dan bertindak.
Inilah tujuan dari pelatihan ini—untuk memberikan keterampilan praktis kepada peserta agar mereka bisa memproduksi konten yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga memiliki dampak positif terhadap pola pikir masyarakat.
“Kita hidup di zaman di mana informasi beredar dengan sangat cepat dan mudah diakses. Namun, tidak semua informasi itu benar atau bermanfaat. Maka dari itu, literasi digital juga mencakup kemampuan untuk memfilter informasi yang kita terima dan memutuskan mana yang layak untuk disebarkan,” tambahnya.
Ia berharap setelah pelatihan ini, para peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di komunitas masing-masing, khususnya dalam upaya memperkuat gerakan literasi di Kota Bengkulu. (Rie).