BUKITTINGGI – Komunitas Running Mom’s (KRM) Bukittinggi turut ramaikan suasana Lomba Lari 10 K yang di selenggarakan oleh Polresta Bukittinggi dalam rangka HUT Polwan ke 75 tahun 2023.
“Komunitas Running Mom’s merupakan suatu komunitas yang bertujuan untuk merangkul ibuk-ibuk yang hobinya berolahraga,” kata Lili Suryani salah satu pendiri komunitas tersebut, Minggu (27/8/2023).
Untuk diketahui Komunitas Running Mom’s Bukittinggi didirikan oleh Lili Suryani, Anggia Prayitno, Evelyn, Siska Anggun dan Lestari Ardila.
Kepada media ia menjelaskan, komunitas ini berawal pada 20 juli 2023, meskipun baru terbentuk dengan awalnya berlima saja para Mommy yang suka berolahraga di lapangan kantin ini, sekarangpun sudah menjadi sebuah komunitas lari yang beranggotakan lebih kurang 50 orang.
“Setiap hari nya, Running Mom’s Bukittinggi latihan di lapangan kantin ini, sekali-sekali baru latihan keluar dari lapang kantin,” sebutnya.
Dikatakan, jadwal latihan tetap tidak di tentukan, karna memang niat awal terbentuknya komunitas hanya untuk merangkul ibuk-ibuk yang ingin berolah raga tapi terkendala karna tidak memiliki teman untuk memulai nya.
“Nah dengan bergabung di Komunitas Running Mom’s Bukittinggi, di harapkan ibu-ibu lain nya juga termotivasi untuk hidup sehat dengan berolah raga,” harapannya.
Sebelumnya, dalam menyambut HUT Polisi Wanita (polwan) ke 75 Polresta Bukittinggi mengadakan lomba lari Ten K dengan mengambil garis start di depan Mako Polresta tersebut yang diikuti sebanyak 1100 peserta mengitari jalan utama kota itu Minggu pagi.
Kapolresta Bukittinggi Kombes Yessi Kurniati, S.Ik, dalam sambutanya mengatakan, lomba ini adalah sebagai salah satu rangkaian dalam ulang tahun polwan yang ke-75 dan dengan olahraga atletik ini adalah olah raga yang digemari oleh seluruh masyarakat, kami mengajak supaya masyarakat sehat dengan berolahraga.
“Ini merupakan rangkaian untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Yessi.
Selain ada 5 kategori diperlombakan, yakni umum pria, putera dan puteri pelajar, juga ada untuk khusus Polwan.
Dikatakannya, kita tahu bahwa Kota Bukittinggi merupakan tempat lahirnya polwan sehingga di kota ini jadi didirikannya monumen polwan untuk mengingat bagaimana sejarah dulu polwan bisa terbentuk ketika zaman penjajahan.
“Kami memaknai dengan generasi muda untuk menghargai sejarah dan menimbulkan semangat dengan nilai – nilaii kepahlawanan tokoh-tokoh polwan kita yang pertama dulu karena itu adalah gadis-gadis Minang yang pertama kali menjadi Polwan di Indonesia,” kata Yessi. (ask)