PENGUNGKAPAN yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pasaman Barat di Kampung Panjang Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Kamis (19/6) hendaknya bisa membuka mata kita semua.
Bahwasanya mafia narkoba benar-benar mengintai Ranahminang nyaris dari segala penjuru, terutama kota kota besar yang ada di Sumatera Barat, salah satunya Kota Bukittinggi.
”Pada Kamis (19/6), petugas dari BNNP Sumbar dan BNNK Pasbar berhasil mengungkap tindak pidana narkotika di wilayah Jl Kp. Panjang, Salo Kec. Baso Kabupaten Agam,” kata Kepala BNNP Sumatera Barat, Brigjen Pol DR Riki Yanuarfi SH MSi Dt Rajo Agam.
Dalam operasi tersebut, petugas lanjut jenderal bintang satu ini, mengamankan 3 orang tersangka yang masih berusia sangat muda.
”Mereka yang diamankan adalah A yang masih berusia 20 tahun, AR berusia 24 tahun dan HF yang baru berusia 18 tahun,” jelasnya dengan nada prihatin.
Mereka, lanjut mantan kepala BNNK Kota Payakumbuh dan BNNK Jakarta Selatan itu, diduga kuat sebagai kurir narkotika jenis ganja yang rencananya akan dibawa ke wilayah Canduang Kabupaten Agam.
Riki menyebutkan, saat ini Tim BNNP Sumbar masih melakukan pengembangan guna menelusuri jaringan peredaran narkotika jenis ganja antar provinsi yang melibatkan ketiganya.
Dijelaskan pula, dari tangan tersangka, berhasil diamankan sejumlah barang bukti.
Diantaranya adalah : 17 (tujuh belas) paket besar narkotika golongan I diduga jenis ganja yang dibalut dengan lakban warna kuning berbentuk segi empat.
Selanjutnya 9 (sembilan) paket kecil narkotika golongan I diduga jenis ganja yang dibalut dengan plastik warna bening.
”Total berat keseluruhan dari barang bukti yang kami amankan, lebih kurang 17 Kg,” kata dia memastikan.
Selain mengamankan para tersangka dan barang bukti narkotika yang mereka bawa, petugas lanjut Jenderal Riki juga mengamankan barang bukti non narkotika yang antara lain berupa 1 (satu) unit mobil sedan jenis Honda Genio warna hitam doff tanpa plat nomor, 1 (satu) unit handphone merk Samsung warna putih, 1 (satu) unit handphone merk Oppo A54 warna biru, 1 (satu) unit handphone merk Iphone 7 warna silver.
”Selain itu juga diamankan 1 (satu) unit handphone merk Infinix X6533C warna Hijau Tosca, 1 (satu) unit handphone merk VIVO V2025 warna hitam dan1 (satu) unit handphone merk Iphone 7 Plus warna hitam,” ucapnya merinci.
Penangkapan itu sendiri, lanjut Riki, berawal dari informasi masyarakat dan ditindaklanjuti dengan penyelidikan intensif sampai akhirnya pelaku bisa ditangkap.
”Para tersangka akan dijerat dengan Pasal 115 ayat (2) Jo Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 111 Ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) Undang- undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” kata Brigjen Pol DR Riki Yanuarfi SH MSi Dt Rajo Agam menyebutkan pasal demi pasal yang menjerat tersangka.
Bukittinggi Dikepung Kurir Narkotika
Penangkapan yang dilakukan petugas kemarin, semakin menegaskan bahwasanya masyarakat yang berada di jantung Ranahminang ini agar membunyikan alarm kewaspadaan tingkat tinggi.
Sebab, baru dua pekan lalu, petugas dari BNNP Sumatera Barat melakukan hal serupa di wilayah Bukittinggi.
Dari penjelasan Brigjen Pol DR Riki Yanuarfi SH MSi Dt Rajo Agam beberapa waktu lalu, sebagai wilayah urban, tentunya kota – kota besar di Ranahminang menjadi incaran para mafia narkoba dan salah satunya adalah Kota Bukittinggi.
”Saya imbau seluruh elemen masyarakat, baik itu unsur pemerintah, legislasi, tokoh agama, tokoh pemuda dan para Ninik mamak untuk bisa melindungi diri dan keluarganya dari incaran mafia narkoba,” ucapnya.
Dengan rentetan kejadian di atas, apa yang ditekankan kepala BNNP Sumatera Barat tersebut harus menjadi perhatian semuanya, sebab Kota Bukittinggi memang telah dikepung oleh para mafia dan kurir narkoba. (teddy)
