BUKITTINGGI — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpeluang besar memenangi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bukittinggi 2024.
Pasalnya, selain sebagai partai pemenang dengan meraih 5 kursi di DPRD Bukittinggi, Marfendi calon dari PKS ini sangat diminati oleh warga.
Berdasarkan wawancara langsung media ini dengan beberapa warga Bukittinggi, nama Marfendi banyak disukai karena dinilai ramah dan bersahaja.
“Latar belakang ulama, rasanya Marfendi sangat cocok memimpin kota Bukittinggi,” ujar Malin, warga tengah sawah Bukittinggi, Sabtu (25/5/2024).
Ia menilai, Marfendi yang saat ini menjabat sebagai wakil wali kota Bukittinggi, merupakan pemimpin yang cocok untuk semua orang.
Sedangkan warga lainya, Masril, merupakan warga Aur Birugo Tigo Baleh, mengatakan, Marfendi sudah tepat menahkodai kota Bukittinggi.
“Marfendi itu orangnya ramah dan sangat bersahaja. Dia akan dapat memimpin kota Bukittinggi untuk semua orang,” tuturnya.
Baliho Marfendi Penuhi Sudut Kota
Pencalonan Marfendi sebagai wali kota Bukittinggi pada Pilkada 2024, dapat dilihat dari sejumlah bilboard dan baliho terpasang hampir di setiap sudut Bukittinggi.
Bilboard dan baliho berukuran besar itu tertulis, H Marfendi Dt Basa Balimo calon Wali Kota Bukittinggi. Di bagian atas baliho terdapat lambang Partai Keadilan Sejahtera.
Warna cerah di bilboard dan baliho tersebut sangat mencuri perhatian setiap orang yang melihatnya, seperti di Jl. Sudirman dan Simpang Tembok serta lainnya.
Di bilboard dan baliho tertulis kalimat “Bukittinggi Untuk Semua Santun dan Berbudaya”.
Libatkan Seluruh MasyarakatÂ
Marfendi ketika dihubungi melalui handphonenya mengatakan, perlu disyukuri di PKS adalah semua urusan-urusan Pilkada diurus oleh struktur partai.
“Jadi kita sebagai calon hanya menyosialisasikan diri. Apapun putusan partai itu lah yang kita jalani. Tidak ada kasak kusuk dari calon untuk jadi ini, jadi itu dan segala macamnya,” paparnya.
Menurut Marfendi, sebagai kader harus siap nomor satu, siap nomor dua, dan juga siap untuk tidak dicalonkan.
“Ini bedanya PKS dengan partai lainnya. Jadi bukan keinginan personal. Keinginan personal itu tidak baik,” tuturnya.
Ungkap Marfendi lagi, proses untuk calon wali kota di Pilkada serentak 2024, PKS sudah berjalan beberapa bulan yang lalu.
“Kini tinggal diperintahkan untuk menyosialisasikan diri. Setelah itu akan diukur oleh partai dan partai memutuskan mau jadi apa,” ungkapnya.
Memiliki 5 kursi di DPRD Kota Bukittinggi, Marfendi menegaskan, meski PKS bisa jalan sendiri mengusung calon wali kota dan wakil wali kota, secara partai, PKS ingin berkoalisi dengan partai manapun.
“Apapun partai nya, PKS sudah pernah berkoalisi. Di Payakumbuh PKS pernah berkoalisi dengan PDIP. Di Padang PKS pernah berkoalisi dengan PAN dan PPP. Ketika di Bukittinggi PKS pernah berkoalisi dengan Gerindra dan Golkar. Di Pasaman berkoalisi dengan PDIP juga,” jelasnya.
Marfendi menyampaikan, bagi PKS membangun kota Bukittinggi untuk semua masyarakat, bukan untuk partai A saja misalnya.
“Semua partai dan anggota masyarakat harus berpartisipasi membangun, bukan untuk partai A saja Bukittinggi ini, tidak,” paparnya Marfendi lagi
Lanjut Marfendi lagi, semua partai, semua golongan, semua agama dan semua penduduk yang ada di Bukittinggi, tidak dibeda-bedakan.
Dengan demikian, kata Marfendi, membangun Bukittinggi tercipta dengan kebersamaan, partisipasi, dan melibatkan semua unsur tokoh masyarakat yang ada.
Sehingga tambah Marfendi, apa yang diambil dari masyarakat, itu yang akan dibangun berdasarkan kebutuhan-kebutuhan di tengah masyarakat.
Untuk itu kata Marfendi, sebagai kepala daerah, memang yang berpikir untuk semua, dan itu diinginkan PKS ke depannya di kota Bukittinggi. (*/dyt)