Masjid Raya Sapuhi Segera Dibangun di Tarok City Nagari Kapalo Hilalang Padang Pariaman ‎

SAPUHI (Syarikat Penyelengara Haji & Umroh Indonesia ) yang beranggotakan lebih 300 travel haji dan umroh dari seluruh Indonesia, baru saja selesai mengadakan Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional) yang berlangsung dari tanggal 22 – 25 Juli di Hotel Primere Santrika Kota Padang Sumatra Barat.

MAKET – Tampilan Masjid Raya Sapuhi dari maket yang diperlihatkan panitia pembangunan.

‎Tidak tanggung-tangung, salah satu hasil rekomendasi dari Mukernas ke-4 tersebut, adalah membangun Masjid Raya Sapuhi di komplek Pesantren Kuno Tahfidzul Qur’an dan Ilmu Hadits Al-Minangkabawi Lubuk Bonta,Tarok City, Nagari Kapalo Hilalang di Kabupaten Padang Pariaman.

KOLABORASI – Ketua umum SAPUHI Drs H Syam Resfialdi dan ketua DPD SAPUHI Sumatera Barat KH Zulkifli Ahmad Jundim LC berkolaborasi dalam melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Sapuhi.

‎”Masjid Raya Sapuhi yang akan dibangun ini berukuran 22 x 22  m2 tanpa tiang tengah,” kata ketua umum Sapuhi, Drs H Syam Resfialdi.

‎Hal itu dikatakan H Syam yang didampingi ketua DPD Sapuhi Sumatera Barat, KH Zulkifli Ahmad Jundim LC saat peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut.

MEGAH – Tampilan kemegahan Masjid Raya Sapuhi yang diperlihatkan panitia pembangunan.

‎Menurut H Syam, itu menggambarkan simbol perjuangan, dan jangan sampai terjadi lebih banyak tiang masjid dari pada jemaahnya dan organisasi Sapuhi mengajak masyarakat agar kembali ke Masjid dan menghidupkan amalan masjid.

‎”Alhamdulillah, segala puji kami haturkan kepada Allah SWT. Sebab, kehadiran sebuah masjid yang representatif di Nagari Kapalo Hilalang dalam lingkungan pondok dan sekaligus jawaban atas harapan warga sekitar yang selama ini harus berjalan kaki sejauh 3 KM lebih untuk sholat Jum’at,” kata Kyai Jundim menambahkan.

AKRAB – Para pengurus SAPUHI dari jajaran pengurus pusat hingga daerah terlihat akrab dalam nuansa kebersamaan.

‎Masjid Raya Sapuhi tersebut, nantinya juga dilengkapi dengan dapur, 18 WC lengkap dengan kamar mandi serta miniatur Ka’bah, tempat Sa’i Safa-Marwa dan juga mata air alami sebagai simbol air zam-zam yang mengalir jernih di samping masjid.

Baca Juga:  Catatan Mahmud Marhaba: Penantian Panjang Cak Munir di Puncak PWI

‎”Pembangunan masjid tersebut, diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 2,8 miliar. Dan Alhamdulillah, sudah terkumpul hampir Rp 800 juta dengan perincian, Rp 315 juta dari peserta Mukernas di hotel Santika dan Rp 400 juta saat kunjungan lapangan oleh ketua Sapuhi bersama anggotanya ke lingkungan masjid,” ucapnya merinci.

PERSAUDARAAN – Suasana persaudaraan terlihat dari kebersamaan yang diperlihatkan oleh ketua umum SAPUHI Drs H Syam Resfialdi dengan ketua DPD SAPUHI Sumatera Barat KH Zulkifli Ahmad Jundim LC.

‎KH Zulkifli Ahmad Jundim LC juga menyebutkan, Masjid Raya Sapuhi adalah tonggak sejarah dan satu-satunya asosiasi travel umroh dan haji pertama di Indonesia yang  membangun masjid raya sendiri.

‎Syam Resfialdi dan Kyai Jundim juga mengajak masyarakat umum dan pengusaha travel haji dan umroh lainya di Indonesia khususnya jemaah haji dan umroh serta rekanan anggota Sapuhi yang belum hadir di Padang untuk bergotong royong membangun rumah Allah dengan berinfak/ berdonasi membangun minimal satu atau 2 Meter masjid, dimana nilai permeternya adalah Rp 2,5 juta.

‎”Insyaallah, kepedulian untuk membangun rumah Allah sebagai ladang amal yang pahalanya mengalir terus walaupun kita sudah tidak ada lagi di muka bumi ini,” ucapnya lirih.

Di akhir pembicaraan, Kyai Jundim juga memberitahukan, bagi para donatur dan masyarakat umum yang ingin berkontribusi dalam pembangunan Masjid Raya Sapuhi, bisa mentransfer langsung ke BRI atas nama Yayasan Tahfhizul Qur’an & Ilmu Hadist Al-Minangkabawi dengan nomor rekening: 5493 0101 8288 539. (teddy)

Related Posts