Mendagri Tito Minta Perketat Lagi Pantauan Harga Komoditas

PADANG PANJANG — Setiap daerah diminta Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian untuk lebih perketat lagi pemantauan perubahan harga komoditas, khususnya di akhir tahun 2022 ini.

Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi, yang rutin digelar setiap Senin, melalui Zoom Meeting, Senin (26/12/2022).

Disampaikan Tito, saat ini ada dua daerah yang inflasinya rendah yaitu Lhokseumawe (4,42 persen) dan Kepulauan Riau (5,26 persen). Kedua daerah ini bisa mengatasi inflasinya dengan rutin laksanakan operasi pasar, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)-nya aktif, serta melaksanakan pasar murah. Jika terjadi kenaikan harga untuk satu komoditi, dua daerah ini langsung mencari permasalahannya.

“Dua daerah ini sangat bagus sekali, dan kalau bisa semua daerah juga melakukan hal yang sama agar inflasi bisa turun,” katanya.

Baca Juga:  RSOMH Bukittinggi Menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Dokter Mitra yang Disaksikan Dirjen Pelayanan Kemenkes RI

Sementara itu dua daerah yang inflasi tinggi di antaranya Sulawesi Tenggara (6,84 persen) dan Pare-Pare (7,11 persen). “Ini tolong menjadi perhatian,” kata Tito.

Dalam mengatasi inflasi ada beberapa poin penting yang disampaikan Tito hari ini. Di antaranya melakukan koordinasi, fasilitasi, pengendalian dan monitoring persiapan libur nataru. Memetakan kegiatan keagamaan, melakukan pengendalian inflasi, memastikan kesiapan transportasi, mewaspadai potensi kerawanan dan gangguan keamanan, lakukan koordinasi intensif dengan TNI, mengkoordinasikan peningkatan keamanan, memetakan terjadinya potensi bencana alam, optimalkan peran aktif masyarakat dan sebagainya.

Related Posts