”Kaluak Paku Kacang Balimbing
Tampuruang Lenggang Lenggokkan
Baok Manurun ka Saruaso
Anak Dipangku Kamanakan Dibimbiang
Urang Kampuang Dipatenggangkan
Tenggang Nagari jan Binaso”
MESKIPUN sudah dianggap sebagai pepatah usang, namun sejatinya memiliki filosopi yang sangat jelas akan fungsi seorang mamak.
Tak hanya anak dan keponakan yang diurus, orang sekampung tidak pula bisa ditinggalkan, agar kampung halaman tetap terpelihara dengan baik dan tidak binasa oleh hal hal yang tidak benar atau memalukan.
Merujuk kepada pepatah tersebut di atas, tentunya peran mamak atau biasa disebut Ninik mamak, akan tetap sentral di tanah Minang.
Ini pula yang menjadi perhatian serius dari seorang Brigadir Jenderal Pol DR Riki Yanuarfi SH MSi.
Sebagai kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat, pria bersahaja dengan torehan satu bintang emas dibahunya ini berharap agar Ninik mamak memberikan perhatian lebih pada persoalan ini.
”Urusan narkoba dari hulu ke hilir sudah sangat meresahkan. Karenanya kami imbau dan ajak para Ninik mamak untuk berperan penuh dalam pemberantasan narkotika setidaknya di kaum masing-masing,” kata Rang Kurai ini serius.