BUKITTINGGI belongs to everyone. Ya, Bukittinggi milik semua orang. Tak boleh ada yang merasa sebagai penguasa di Koto Rang Kurai.
Semuanya memiliki tugas yang sama dalam membangun kota seluas 25 Km2 itu.
“Kalaupun ada yang dituakan selaku pelaksana dalam menjalankan roda pemerintahan sebagaimana hasil Pemilu, yang bersangkutan hanya didulukan selangkah dan ditinggikan seranting,” kata Ir H Nofil Anoverta.
Calon walikota Bukittinggi dari jalur independen ini mengatakan, karena hanya didulukan selangkah dan ditinggikan seranting, tentunya kepala daerah harus dekat dan selalu ada di tengah masyarakat.
“Pimpinan tak hanya hadir di momen momen tertentu saja, namun benar benar hadir dalam kehidupan masyarakat,” imbuhnya.
Nofil juga mengatakan, pimpinan jangan hanya sidak ke instansi pemerintah saja, namun juga perlu sidak ke masyarakat secara langsung.
“Dari kunjungan itulah akan diketahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sekarang saatnya membangun melalui pendekatan dari bawah atau button up dan tak selalu disesuaikan dengan keinginan pimpinan atau top down,” tambahnya.
Sebagai calon walikota, H Nofil memastikan, jika diberi amanah untuk memimpin Kota Bukittinggi, dia akan menjalankan roda pemerintahan secara bersama sama.
Dalam hal ini, dia akan melibatkan semua stakeholder yang ada dengan merujuk pada kebutuhan atau kepentingan masyarakat. (boy)