Orkes Gamad Melayu Diadakan di Pusat Pertokoan Pasar Atas, Tampil Unik dengan Musisi Tua 

BUKITTINGGI – Diantara sedikit jenis musik, salah satunya musik tradisional ‘Gamad’ yang sudah ada sejak awal abad ke-20 di daerah pesisir Ranah Minang, Sumatera Barat.

Sebuah mahakarya seni Rang Minang yang ditampilkan di kawasan Gedung Pasar Atas Bukittinggi bertajuk Orkes Gamad Melayu “Mambangkik Batang Tarandam”. Sabtu (26/8/2023).

Ketika lantunan lagu-lagu yang disuguhkan oleh Jam Gadang Orkestra Bukittinggi, mampu secara spontan menggugah penontonnya untuk tampil berjoget. Musik dan lagunya menghanyutkan penonton dalam nuansa riang-gembira dan melankolis sentimental.

Dan uniknya Jam Gadang Orkes Melayu Bukittinggi yang di ketuai bpk Toni Hadi yang akrab disapa Jaka Tole mengatakan, para musisi dan vokalis musik Gamad Melayu Bukittinggi usianya di atas 50 tahun, yang berjoget spontan juga pasangan usia setengah baya ke atas.

Ia katakan dari seluruh pemainnya semua merupakan pensiunan PLN, Pemda dan juga swasta.

“Memang di kota Bukittinggi ini peminat Orkes Gamad kurang, tapi sebagai orang tua saya antusias mengembangkan generasi muda kota ini, sesuai dengan tema “Mambangkik Batang Tarandam”. Artinya seni musik yang telah lama kita hidupkan kembali,” harapan Jaka Tole.

“Apresiasi yang tinggi, kami dari bagian insan seni kota Bukittinggi, sangat bahagia sekali,” kata Erdison Nimli anggota DPRD Bukittinggi yang larut di suasana itu.

Ia mengatakan, saya diantarkan para insan seni sampai ke parlemen, ini tak terlepas berkat doa, bantuan dan dukungan insan seni Bukittinggi.

Melalui khazanah budaya bangsa, salah satunya Gamad di Sumbar. Ia berharap bagi kawula muda, inilah nilai jual kita sebagai kota wisata, harus mengisi hari-hari dengan menghibur tamu lokal maupun luar daerah. Selaku anggota DPRD Bukittinggi, ia akan geser dana pokok pikiran (pokir) 2024 untuk mengadakan Reuni Gamad se Sumbar dengan pusatnya di kota Bukittinggi.

Bentuk motivasi juga disampaikan oleh Syaiful Daruhan kepala dinas kebudayaan provinsi Sumbar, mari kita lestarikan kembali budaya Gamad ini.

“Melalui generasi muda tentunya Pemprov Sumbar siap untuk membantu segala fasilitas dengan maksud budaya kita lebih dikenal lagi secara luas,” ucapnya.

*Abstrak*

Gamad adalah salah satu jenis musik tradisional Minangkabau yang berkembang di daerah pantai barat, Sumatera Barat. Musik ini lahir akibat perbauran antara budaya pribumi Minangkabau dan budaya Barat (akulturasi), yang sampai sekarang tetap hidup dalam masyarakat Minangkabau, khususnya di Kota Padang.

Walaupun musik Gamad
lahir dari akulturasi budaya pribumi dan budaya Barat, tetapi bagi masyarakat Kota Padang musik tersebut sudah dianggap sebagai milik dan bahagian dari tradisi mereka, sehingga ada rasa tanggung jawab bagi masyarakat tersebut untuk melestarikannya.

Bentuk ensambel musik gamat terdiri atas gabungan vokal dan instrumental, yang secara tradisional menggunakan biola, akordeon, gitar, gendang, dan bas sebagai instrumennya. Vokal berperan sebagai pembawa lagu yang liriknya berupa pantun pantun Minangkabau yang bersifat metafor (kiasan).

Akan tetapi, dalam penelitian karya seni ini, Gamad diubah menjadi komposisi dengan menggunakan pendekatan teknik musik konvensional yang disajikan dalam bentuk Orkestra.

Sumber: Melayu Arts And Performance Journal (alex)

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *