HUJAN lebat yang mengguyur Kota Bukittinggi sepanjang sore hingga malam hari (Senin, 20/4) bahkan membuat Simpang Jambu Air banjir, harusnya bisa melancarkan aliran air ke rumah warga.
Namun nyatanya, harapan tinggal harapan. Sebab aliran air yang sudah tak lancar sejak lebaran, tetap saja bermasalah.
”Saya kecewa dengan PDAM, selaku konsumen kami tak pernah melalaikan tanggung jawab dalam membayar tagihan, namun air bersih yang seharusnya lancar, tetap bermasalah,” ucap Fauzan.
Selaku konsumen, pria ini meminta Perumda Tirta Jam Gadang selaku pengelola dan penanggung jawab air bersih di Kota Bukittinggi tak selalu berlindung dengan alasan pasokan atau debit air yang terbatas.
”Apakah hujan lebat tak bisa menambah debit air di hulu atau di tempat air dipasok tak bertambah?” katanya balik bertanya.
Persoalan ini tentunya harus segera dituntaskan oleh Perumda Tirta Jam Gadang. Jika memang pasokan air dari Sei Tanang terbatas, tentu harus dicari sumber air lainnya.
Sebab, jika hal ini tak dikerjakan, maka pelayanan prima yang tertulis di sejumlah kendaraan milik Perumda hanya janji manis semata.
Dirut Perumda Tirta Jam Gadang, Budi Suhendra sebelumnya menyebutkan bahwa pelayanan air bersih di beberapa titik memang terkendala karena penurunan kapasitas air baku yang menjadi sumber air PDAM Bukittinggi. (ted)