PADANG PANJANG — Setiap 30 September, bangsa Indonesia memperingati peristiwa kelam G30S/PKI yang terjadi pada 1965 silam. Pemko mengajak seluruh masyarakat menjadikan tragedi tersebut sebagai pelajaran berharga, agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga sepanjang masa.
Wali Kota Hendri Arnis, menegaskan pentingnya peringatan ini sebagai sarana refleksi bersama.
“Kita belajar dari sejarah, bahwa kekerasan dan perpecahan hanya membawa penderitaan. Semoga masyarakat Padang Panjang semakin kokoh menjaga nilai persaudaraan dan kebangsaan,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, generasi muda perlu terus diperkuat pemahaman sejarahnya agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Dengan begitu, mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang cinta tanah air, berjiwa toleran, dan menjunjung tinggi persatuan.
Wako Hendri juga menekankan peringatan 30 September bukan sekedar seremoni tahunan, melainkan momentum mempererat semangat kebangsaan.
Dunia pendidikan dan keluarga, sebutnya, diharapkan dapat mengambil peran aktif menanamkan nilai-nilai Pancasila serta kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Peringatan ini menjadi pengingat bagi kita semua, khususnya anak-anak muda, bahwa bangsa ini berdiri kokoh karena persatuan. Jangan sampai perpecahan kembali terulang. Mari kita jaga Padang Panjang dan Indonesia dengan semangat kebersamaan,” tambahnya.
Sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan revolusi, Pemko sebelumnya telah mengimbau masyarakat, perkantoran, sekolah, dan lembaga lainnya menaikkan bendera Merah Putih setengah tiang pada 30 September. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pemerintah Pusat dalam memperingati Hari Berkabung Nasional.
Dengan semangat tersebut, Wako mengajak seluruh masyarakat terus menjaga persaudaraan, memperkuat persatuan, serta menjadikan tragedi masa lalu sebagai penguat langkah menuju masa depan yang lebih baik. (rls/pdp)
