BUKITTINGGI — Pemko Bukittinggi mengajak masyarakat supaya melakukan pengelolaan sampah rumah tangga sendiri, guna menekan volume sampah di kota itu.
“Mengelola sampah sendiri, terutama sampah organik, untuk mengurangi timbunan sampah,” ujar Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar di Bukittinggi, Kamis (21/12/2023).
Disampaikan, warga agar melakukan pengelolaan sampah itu, berkaitan akibat dari longsor sehingga kondisi TPA Regional Payakumbuh tidak memungkinkan untuk dioperasikan.
“Mulai tanggal 21 Desember 2023 sampai waktu yang belum ditentukan, TPA Regional Payakumbuh ditutup untuk sementara waktu. Untuk warga agar melakukan pengelolaan sampah sendiri,” pintanya.
Wako Erman juga berharap warga kota agar bersama-sama menjaga kebersihan kota Bukittinggi.
“Mari bersama-sama menjaga kebersihan kota Bukittinggi yang kita cintai ini,” ajaknya.
Diketahui, kota Bukittinggi menghasilkan sampah sekitar 120 ton lebih sehari. Sampah-sampah tersebut, dibawa ke TPA Regional Payakumbuh.
Sampah diangkut dengan truk, per satu unit truk mampu membawa empat ton sampah ke TPA Payakumbuh.
Pemko telah mengalokasikan dana berkisaran Rp17 miliar setahun, yaitu untuk beberapa item program dan puluhan kegiatan terkait penanganan sampah.
Sebelum dibawa ke TPA Payakumbuh, sampah dikumpulkan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), dan ada dijemput menggunakan mobil pick up ke pemukiman warga.
Agar sampah dapat diangkut sesuai jadwalnya, jam pembuangan sampah ke TPS dari pukul 18.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB.
Dalam Perda No 5 tahun 2014, bagi yang melanggar, membuang sampah tak pada jamnya disanksi Rp10 juta atau kurungan selama tiga bulan.
Namun saat ini, akibat longsor terjadi, kondisi TPA Regional Payakumbuh tidak memungkinkan untuk dioperasikan.
Pemko mengimbau pada seluruh warga kota untuk mengelola sampah sendiri, terutama sampah organik, untuk mengurangi timbunan sampah. (dyt)