Kepala dinas perumahan dan permukiman kota Bukittinggi Rahmat AE, di ruang kerjanya Senin (3/7/2023)
BUKITTINGGI – Sesuai dengan program Pemko Bukittinggi dan kebutuhan masyarakat, pelayanan yang dilakukan berupa perbaikan papan (rumah) warga dalam bentuk bedah rumah, telah mencapai angka 65 persen pengerjaannya di 24 kelurahan di kota Bukittinggi saat ini.
Setidaknya demikian dapat ditarik kesimpulan dari wawancara media dengan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) kota Bukittinggi Rahmat AE di ruang kerjanya, Senin (3/7/2023) pagi.
Untuk tahun 2023 ini melalui beberapa program dan sumber dana dari APBD Kota Bukittinggi, ditargetkan bisa melakukan perbaikan pada 117 unit dengan program bedah rumah, yang telah berjalan dari bulan maret lalu.
Dari seluruh kelurahan yang mendapatkan bantuan dari Disperkim kota Bukittinggi hingga kini sebanyak 89 unit Rumah Kurang Layak Huni (RKLH) dan telah mengucurkan dana Rp. 2.742.500.000,- dari target Rp 3,1 miliar lebih.
“Rumah-rumah yang dibedah tersebut, yakni programnya dari dana Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Kota Bukittinggi serta inisiatif SKPD dan prioritas dari Pemko sendiri,” ujar Rahmat.
Begitu pula untuk papan atau perumahan, melalui beberapa program dan sumber daya terus ditingkatkan kegiatan berupa bedah rumah bagi warga yang masih mendiami RKLH.
Warga yang mendapatkan program bedah rumah setelah melalui penelitian dan seleksi secara bertingkat, itu salah satu syaratnya, harus memiliki tanah sendiri. Ada pun biaya perbaikan sesuai dengan klasifikasi sedang sampai berat biaya mulai dari Rp.15-75 juta. Sedangkan komposisi anggaran 70 persen untuk material dan 30 persen upah.
“Secara teknis kami melihat pengerjaan yang dilakukan warga secara swadaya, hal ini mampu meningkatkan bobot pekerjaan menjadi 150 persen lebih, dengan 30 persen upah bisa mereka alihkan ke material yang lain,” kata Kadis itu. (alex)