PADANG PANJANG — Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang Panjang terus melakukan pemantauan terhadap harga pasar guna mengendalikan inflasi di kota yang berjuluk Serambi Mekah ini.
“Padang Panjang tidak menghitung inflasi, tapi melakukan pemantauan harga pasar setiap hari oleh tim dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM bersama Dinas Pangan dan Pertanian,” kata Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si kepada Kominfo usai mengikuti rakor evaluasi inflasi bersama mendagri via zoom meeting, Rabu (8/2/2023).
Putra menjelaskan, kondisi pantauan harga pasar per hari ini, lebih kurang sama seperti minggu kemarin. Yaitu relatif stabil dan minyak goreng tidak mengalami kelangkaan.
Putra menambahkan, saat ini terdapat 51 komoditas pangan strategis yang menjadi sasaran pemantauan. Terpantau 12 komoditas yang mengalami fluktuasi, dengan rincian lima komoditas mengalami penurunan harga dan tujuh komoditas mengalami kenaikan harga.
“Pergerakan naik pada mayoritas komoditas yang berfluktuasi, terjadi karena pasokan komoditas di pasar yang terbatas dan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen yang meningkat. Sebaliknya, pada komoditas yang mengalami penurunan harga disebabkan mulai mencukupinya pasokan stok komoditas di pasaran, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar lebih banyak,” ulasnya.
Adapun 12 komoditi yang alami kenaikan harga, di antaranya daging sapi naik dari Rp140.000/kg menjadi Rp142.500/kg. Cabai rawit dari Rp46.500/kg menjadi Rp48.750/kg. Cabai merah dari Rp57.875/kg menjadi Rp60.000/kg. Bawang putih dari Rp28.000/kg menjadi Rp28.375/kg. Minyak goreng kemasan sederhana dari
Rp17.750/liter menjadi Rp18.250/liter. Minyak goreng curah dari Rp15.000/kg menjadi Rp17.000/kg. Ikan kembung dari Rp65.000/kg menjadi Rp70.000/kg.