Perbincangan Hangat Bang Wako Dengan Warga RT 02/RW04 Kelurahan Tarok Dipo Kecamatan Guguk Panjang

BUKITTIGGI – Selama tiga setengah tahun menjabat sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi, saya Erman Safar bersama buya Marfendi telah menyelesaikan janji visi misi yang kita rancang pada kampanye pada tahun 2020.

Begitu kesimpulan yang dapat diambil dari perbincangan hangat Walikota Bukittinggi, Erman Safar bersama ratusan warga RT 02/RW 04 kelurahan Tarok Dipo kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi pada Senin (19/8/2024).

“Dalam masa Pemerintahan dari tahun 2021 hingga 2024 kita senantiasa memprioritaskan program bagi masyarakat kecil, mendorong pertumbuhan ekonomi, memberikan kebijakan untuk melonggarkan kebijakan kebijakan demi memenuhi kebutuhan pokok,”

Program-program tersebut antara lain: pendidikan gratis untuk siswa SLTA sederajat, pembebasan iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, pembiayaan modal tanpa bunga melalui Tabungan Utsman, dan penguatan muatan lokal ABS SBK di seluruh SD dan SMP.

“Dari semua itu, permasalahan pertama ditengah masyarakat adalah biaya sekolah yang menjadi dasar beban masyarakat,”

Erman mengungkapkan, pemerintah setiap waktu berjaga jaga, memberikan kesiagaan untuk masyarakat golongan ekonomi lemah atau berpenghasilan rendah.

Begitu pula dengan kegiatan ditengah masyarakat pihaknya juga mengatakan selalu hadir ditengah masyarakat, termasuk juga bantuan permodalan usaha yaitu tabungan ustman.

“Dengan hubungan emosional yang cukup baik, saya sudah beberapa kali bertemu dengan presiden terpilih Prabowo Subianto, beliau menjanjikan kepada kami seluruh kegiatan pembangunan di kota Bukittinggi, air bersih dan permasalahan permasalah kota akan dibuat 20 tahun serasa 5 tahun,”

Erman juga mengatakan jumlah pengangguran dikota Bukittinggi semakin berkurang dari angka tujuan ribuan sekarang empat ribuan.

Pemerintah Kota Bukittinggi membuka secara aktif peluang kelompok usaha bagi pemuda/i, setiap RT bahkan Kelurahan, seluruh kegiatannya dibiayai oleh pemerintah, misalkan usaha perkebunan, pengrajin atau usaha kreatif lainnya.

Sementara itu, Leni Noviza (32) tak kuasa menahan tangisan ketika ia berkesempatan mengatakan langsung kepada Walikota apa yang dihadapi keluarganya saat ini.

Dengan terisak isak ibu dari Noureen Mikayla (6) tahun itu mengatakan bahwa anaknya terkendala beradaptasi di lingkungan maupun disekolah karena tidak ada biaya untuk membeli alat bantu pendengaran.

“Ibu jangan menangis lagi, sekarang saya bantu berikan, kalau ibu terus menangis nanti tidak dapat bantuan,” kata Erman Safar dan disambut tepuk tangan dari ratusan masyarakat yang hadir. (Ydt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *