AKHIRNYA hari yang dinanti itu datang juga, tepat pada hari Sabtu 21 Muharram 1446 H atau tanggal 27 Juli 2024, Pondok Pesantren (Ponpes) Kuno Tahfizul Qur’an & Ilmu Hadist Barokah Madinah Al-Minangkabawi yang terletak di desa Tarok City Lubuk Bonta Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat (Sumbar), berhasil melaksanakan wisuda pertama mereka.
Acara ini menandai tonggak sejarah penting dalam perjalanan pendidikan di pesantren yang baru berdiri ini.
Ponpes Kuno Barokah Madinah Al-Minangkabawi didirikan pada tahun 2020 atas dukungan para darmawan dari alumni jamaah umroh dan haji Barokah Madinah Travel serta masyarakat umum.
Meskipun tergolong baru, pesantren ini telah menunjukkan kelasnya serta komitmen yang kuat dalam menyediakan pendidikan agama yang berkualitas tinggi.
Dengan visi & misi Satu Desa/Satu Nagari/Satu Orang Hafizh Al-Qur’an Dan Hafal Minimal 10000 Hadist di Ranahminang Sumatra Barat untuk mencetak generasi muslim yang berakhlak mulia dan berwawasan luas serta berilmu pengetahuan, pesantren ini terus berusaha untuk menjadi pusat pendidikan agama Islam terbaik yang dihormati di Sumbar.
Wisuda pertama ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk para orang tua santri, tokoh agama, serta pejabat setempat.
Penceramah dalam acara ini adalah Ustadz Solahuddin Al Ayubi, yang memberikan ceramah motivasi kepada para santri dan hadirin.
Dalam sambutannya, pemilik ponpes, KH Zulkifli Ahmad Jundim, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini dan menekankan pentingnya peran pendidikan agama dalam membentuk karakter generasi muda.
“Ini adalah awal dari perjalanan panjang kita dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya berilmu pengetahuan, tetapi juga berakhlak mulia,” ujar KH Jundim dengan semangat.
Ponpes Kuno Barokah Madinah Al-Minangkabawi memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari pesantren lain.
Salah satunya adalah penggunaan bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan waktu.
Pada siang hari, para santri menggunakan bahasa Arab dalam kegiatan sehari-hari, sedangkan pada malam hari mereka berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan Jepang.
“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing santri dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global,” kata Pak Kyai Jundim menyebutkan alasannya.
Para santri yang diwisuda telah melalui proses pendidikan yang ketat dan komprehensif.
“Mereka berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan Kitab Hadits Arbain Nawawi. Wisuda ini menjadi bukti nyata dari dedikasi mereka dalam menuntut ilmu,” jelasnya.
Beasiswa untuk Santri Tidak Mampu
Bagi para orang tua yang bercita-cita memondokkan anak mereka di Ponpes Kuno Barokah Madinah Al-Minangkabawi, menurut Kyai Jundim tidak perlu khawatir soal biaya.
Pria ramah dan murah senyum ini menyatakan bahwa tersedia beasiswa penuh bagi santri yang tidak mampu.
“Silakan datang dan kirim saja anak ke pesantren,” ujarnya.
Kyai Jundim menegaskan, itu adalah salah satu komitmen pesantren dalam mendukung pendidikan bagi semua kalangan.
Ponpes Kuno Barokah Madinah Al-Minangkabawi juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan mereka dengan mendatangkan tenaga pengajar yang berkualitas dari provinsi lain. Diantaranya guru tilawah yang merupakan Qoriah tingkat nasional.
Tak hanya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di jajaran tenaga pengajar, fasilitas pesantren pun juga dilengkapi.
Diantaranya menyediakan kolam renang dan lapangan futsal bertaraf nasional serta metode pengajaran yang terus diperbarui.
“Pesantren ini berharap dapat mencetak lebih banyak lulusan yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa,” ucapnya serius.
Acara wisuda ini kata Kyai Jundim, tidak hanya menjadi momentum bersejarah bagi para santri dan keluarga mereka yang diwisuda
Akan tetapi juga bagi seluruh masyarakat sekitar yang telah menyaksikan transformasi pesantren ini dari waktu ke waktu.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi yang tinggi, Ponpes Kuno Barokah Madinah Al-Minangkabawi siap melangkah ke masa depan yang lebih cerah.
Wisuda pertama Ponpes Kuno Barokah Madinah Al-Minangkabawi adalah bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam perjalanan pendidikan di pesantren ini.
“Semoga dengan adanya wisuda ini, semangat untuk terus belajar dan berjuang demi kebaikan bersama semakin menguat di hati para santri dan masyarakat sekitar,” kata KH Zulkiflli Ahmad Jundim mengakhiri.(*/sk)