Sabun dari Limbah Kulit Kopi ‎Ala Paninjauan

‎Sementara itu, Dr. dr. Elsa Yuniarti, M. Biomedis, yang hadir sebagai narasumber utama, menjelaskan lebih jauh mengenai manfaat kulit kopi. Ia menyebutkan bahwa kulit kopi mengandung zat antioksidan yang baik bagi kulit, sehingga sabun dari kondensat kulit kopi tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menyehatkan.

‎“Selama ini kulit kopi hanya dianggap sampah. Padahal, penelitian membuktikan bahwa senyawa di dalamnya bisa dimanfaatkan. Jika diolah dengan baik, kulit kopi bisa menjadi bahan baku sabun yang memiliki manfaat menjaga kelembaban kulit dan mengurangi iritasi. Jadi, selain membantu mengurangi limbah, produk ini juga bermanfaat bagi kesehatan,” jelas Elsa.

‎Sebanyak 15 orang petani kopi, yang sebagian besar adalah kaum ibu, hadir dalam pelatihan ini. Mereka tampak serius mengikuti setiap tahapan yang ditunjukkan tim UNP. Mulai dari pengenalan bahan, cara mengekstrak kondensat kulit kopi, hingga teknik sederhana membuat sabun batang.

Baca Juga:  Anggota DPD RI Muslim M. Yatim Berbagi 40.000 Penerima Program Ramadhan Berkah di Sumbar

‎Bagi sebagian peserta, pengalaman ini merupakan hal baru yang membuka wawasan.

‎“Selama ini kalau panen kopi, kulitnya kami buang saja. Paling ada yang dijadikan pupuk, tapi sering menumpuk begitu saja. Ternyata bisa dijadikan sabun. Kami jadi semangat, siapa tahu nanti bisa dijual dan menambah penghasilan,” ujar Esi, salah seorang peserta dengan gembira.

‎Potensi kopi Paninjauan sendiri cukup besar. Hal ini ditegaskan oleh Gita Patrisia, pendamping petani kopi dari Rimbo Pangan Lestari (RPL), yang selama ini mendampingi kelompok tani di nagari tersebut.

Related Posts