Sebanyak 8,57 % Penduduk Indonesia Hidup di Bawah Garis Kemiskinan 

HAL yang mengejutkan diungkapkan wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.

Dimana dia mengatakan, sebanyak 24 juta warga Indonesia atau 8,57 % hidup di bawah garis kemiskinan.

‎”Saudara-saudara kita masih miskin sekitar 24 juta atau 8,57 persen. Artinya, masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan,” ujar Agus, kemarin.

‎Selain itu, Agus juga menyebutkan bahwa terdapat 3,17 juta jiwa atau 1,13 persen dari total penduduk Indonesia yang tergolong miskin ekstrem.

“Siapa keluarga yang miskin ekstrem? Keluarga yang miskin ekstrem ini adalah individu atau kepala keluarga yang setiap bulan pengeluarannya hanya Rp 400.000. Sementara itu, yang dikategorikan miskin memiliki pengeluaran per kapita Rp 600.000 per bulan,” jelasnya.

‎Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah telah menyusun berbagai program untuk menghapus kemiskinan di Indonesia.

“Indonesia akan bangkit dan maju jika kemiskinannya sudah tuntas. Dan itulah yang menjadi tugas kita bersama-sama,” kata Agus.

Baca Juga:  Insiden Doorstop Jambi: Humas Seharusnya Jadi Mitra, Bukan Penghalang

‎Agus menambahkan bahwa upaya pengentasan kemiskinan akan mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025.

“Saya diperintahkan oleh Bapak Presiden agar bantuan sosial dan subsidi-subsidi sosial harus tepat sasaran. Yang tidak berhak menerima tidak boleh mendapatkan bantuan sosial,” lanjutnya.

‎Selain bantuan pasif seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang diberikan setiap beberapa bulan, Kementerian Sosial (Kemensos) juga mendorong pemberdayaan masyarakat miskin melalui bantuan usaha.

“Dengan memberikan bantuan usaha, mereka ditargetkan dapat mandiri dan berdaya secara ekonomi. Berdaya itu artinya produktif. Mereka memiliki penghasilan. Caranya bagaimana? Siapa yang mau bekerja kita kasih lapangan kerja, siapa yang mau usaha kita kasih lapangan kerja,” imbuhnya. (*/gus)

Related Posts