“Silat Harimau” Siap Sambut Kedatangan Tan Sri Dato’ Seri Utama DR Rais Yatim ke Provinsi Bengkulu

Bengkulu – Indonesia memang terkenal dengan beragam budayanya yang sangat unik. Tak heran jika setiap daerah di negari ini memiliki sebuah keunikannya masing-masing. Jika melihat ke  Provinsi Sumatera Barat (Minang Kabau) langsung tercuat sebuah budaya yang memang sudah mendarah daging. Tak lain ialah Silat Harimau Minangkabau.

Dengan adanya rencana kunjungan mantan Menteri Kebudayaan Malaysia “Tan Sri Dato’ Seri Utama DR Rais Yatim” dan rombongan yang akan berkunjung selama empat hari 12 s/d 15 Januari, maka DPD Ikatan Keluarga Minang (IKM) siap menambut kedatangan rombongan tersebut dengan menampilkan kesenian “Silat Harimau”.

“Tadi kita mengikuti  rapat Bersama dengan Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu tentang rencana kedatangan rombongan mantan Menteri Kebudayaan Malaysia tersebut,” kata Ketua IKM Kota Bengkulu, Efri Yandi Luthan, ketika ditemui seusai rapat Bersama BMA di kediaman ketua BMA Provinsi Bengkulu, Kamis (9/1/2025).

Ketua IKM Kota Bengkulu, Efri Yandi Luthan

Ketua IKM Kota Bengkulu ini menjelaskan kenapa IKM dilibatkan dalam rencana kedatangan Tan Sri Dato’ Seri Utama DR Rais Yatim karena beliau merupakan orang Minang asli yang lahir di negeri Jiran Malaysia.

Orang tua Tan Sri Dato’ Seri Utama DR Rais Yatim yakni Muhammad Yatim dan Ibunya Siandam, berasal dari Jorong Lariang, bersebelahan dengan Jorong Sipisang, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Jadi beliau merupakan orang Agam dan kedua orang tuanya merantau ke Malaysia untuk mengadu nasib karena orang minang dikenal sebagi orang perantauan

Saking terkenalnya orang minang sebagai perantau ada pepatah yang menyatakan Indak Kayu Janjang Dikapiang, Indak Ado Rotan Aka Pun Jadi ” Pepatah ini merupakan semangat pantang menyerah. Semua akan dilakukan untuk sebuah perjuangan dalam berusaha jadi jika tidak memungkin hidup negeri sendiri makanya mereka merantau untuk mengubah Nasib.

Sebagai putra Minang dan mengenai budaya leluhurnya maka DPD IKM Kota berinisiatif untuk menampilkan kesenian pencak silat asli dari Sumatera Barat yakni Silek Harimau.

Silek Harimau merupakan salah satu aliran silat tradisional asal Minangkabau yang dikenal dengan gerakannya yang indah namun mematikan. Teknik dasar gerakan Silek Harimau terinspirasi oleh harimau, hewan yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan ketangkasan. Menurut buku berjudul Filsafat dan Silsilah Aliran-Aliran Silat Minangkabau karya Mid Djamal (1986).

Silek Harimau pertama kali diciptakan oleh Datuk Suri Dirajo pada tahun 1119 di daerah Pariangan, Sumatera Barat.

Silek Harimau mengutamakan teknik bertarung yang menyerupai gerakan harimau. Teknik ini melibatkan serangan dan pertahanan yang gesit serta memanfaatkan kecepatan dan kekuatan.

Gerakannya meliputi cengkraman, pukulan, tendangan, dan teknik menjatuhkan lawan yang cepat dan efektif. Filosofi di balik gerakan Silek Harimau adalah menaklukkan lawan dengan keindahan dan kecepatan gerakan, namun tetap mematikan dalam eksekusi.

Selain teknik bertarung, Silek Harimau juga mengajarkan nilai-nilai etika dan moral kepada para praktisinya. Para pendekar diajarkan untuk menggunakan ilmu bela diri ini hanya untuk mempertahankan diri dan melindungi yang lemah. Sikap hormat kepada guru (pandeka) dan sesama murid (anak silek) sangat dijunjung tinggi dalam latihan Silek Harimau. Etika ini mengajarkan para pendekar untuk tidak menyalahgunakan keterampilan mereka dan selalu menjaga kehormatan diri dan keluarga.

Silek Harimau memiliki tempat istimewa dalam budaya Minangkabau. Selain sebagai seni bela diri, Silek Harimau juga sering dipertunjukkan dalam berbagai upacara adat dan festival budaya. Gerakannya yang indah dan dinamis menjadi tontonan yang memukau dan menggambarkan kekayaan warisan budaya Minangkabau. Pertunjukan Silek Harimau sering diiringi oleh musik tradisional Minangkabau yang menambah keindahan dan kesakralan pertunjukan. (Rie)

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *