TANAH DATAR – Ratusan petani Nagari Sungayang, Kecamatan Sungayang, Tanah Datar melakukan pengendalian serangan hama Tikus dalam upaya meningkatkan produksi padi.
Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Topi Lawik Jorong Taratak Indah, Nagari Sungayang ini bersama-sama Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar berupaya melakukan gerakan pengendalian (Gerdal) hama tikus.
“Hingga saat ini, masalah hama tikus membuat banyak petani mengeluh karena hasil panen menurun dari biasanya,” kata Ketua Keltan Topi Lawik Yulius di Sungayang, Selasa (24/10/2023).
Ia mengharapkan dengan adanya upaya pengendalian hama Tikus ini sehingga tanaman padi milik petani bisa terlindungi dan tidak membuat pendapatan petani menurun.
Wali Nagari Sungayang Nofri Edison menyampaikan kegiatan pengendalian hama Tikus ini diusulkan ke Dinas Pertanian Tanah Datar karena serangan hama sudah semakin parah membuat lahan dan tanaman pertanian menjadi rusak dan terancam gagal panen.
“Semoga melalui kegiatan ini mampu memutus mata rantai serangan hama Tikus sehingga ke depan petani kembali akan memperoleh hasil panen yang baik dan meningkat,” kata Nofri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani mengatakan dari total 22.170 hektare luas sawah di Kabupaten Tanah Datar, yang terancam hama tikus sekitar 500 hektare, sedangkan yang terserang seluas 44,5 hektare.
“Makanya, kita berupaya melalukan gerakan pengendalian (Gerdal) hama tikus ini,” tutur Sri.
Ia menyebut kegiatan Gerdal ini bertujuan agar populasi tikus dapat dikendalikan sehingga tanaman padi milik petani bisa terlindungi.
Sri menjelaskan, ada beberapa metode pengendalian yang bisa dilakukan dalam pengendalian hama tikus, seperti pengendalian dengan cara terpadu, serentak, dan berkelanjutan.
Namun, yang dilakukanya bagaimana kelompok tani di daerah itu untuk bisa melakukan tanam secara serentak, karena dengan tanam serentak akan ada panen serentak juga.
“Dengan begitu ketersediaan padi di lapangan tidak ada terus menerus sehingga ada masa dimana tikus itu tidak mendapatkan makanan sama sekali,” kata Sri.
Selain upaya pengendalian yang dilakukan, Sri Mulyani juga mengimbau para petani untuk memperhatikan sanitasi sawah, dan pembersihan di sekitaran areal sawah yang memungkinkan bersarangnya tikus. (tau)