Ternyata, suasana itu muncul karena Pak Azwir Roza, penasehat Komunitas Rang Lapau Mak Apuak, tengah membagikan air mineral kepada peserta. Aksi ini spontan dan di luar rencana. Sebuah inisiatif pribadi dari “urang tuo kito” yang membuat suasana makin hangat dan penuh kekeluargaan.
Setelah itu rombongan bergerak menuju Koto Alam melintasi Batu Kambing dan Sitalang, menikmati jalanan yang berkelok di kaki bukit dengan udara sejuk dan pemandangan hijau. Beberapa peserta sempat berhenti sejenak untuk berfoto dengan latar sawah bertingkat yang menyejukkan mata.
Perjalanan berlanjut ke Palembayan, tempat mereka disambut oleh Yopi Petiga, anggota DPRD Agam dari Fraksi PPP. Di sana, peserta dijamu dengan sarapan lontong dan teh talua. Yopi menyempatkan diri berbincang santai, menunjukkan dukungan terhadap komunitas yang aktif membangun silaturahmi lintas nagari.
Dari Palembayan, rombongan melaju ke Simpang Patai Palupuah. Mereka sempat berhenti untuk mengatur ulang barisan dan menyapa warga yang antusias. Selanjutnya, peserta melintasi Kumpulan hingga tiba di Taman Wisata Equator Bonjol. Disana rombongan menunaikan salat zhuhur di Masjid Syuhada, tepat di samping Museum Tuanku Imam Bonjol yaitu lokasi bersejarah yang menambah nilai dalam perjalanan ini.
Perjalanan dilanjutkan ke arah Simpang Tanjung Baringin, Lubuk Sikaping, dan belok ke Ganggo Mudiak. Di sana, mereka berhenti di sebuah lapau untuk makan siang bersama. Menu sederhana dari rumah seperti sambal telur, goreng sapek, rendang, dan kerupuk jariang terasa istimewa saat disantap bersama di tengah suasana alam terbuka. Obrolan hangat pun mengalir, mulai dari cerita ringan hingga candaan klasik seputar izin dari istri.