PADANG PANJANG – Suasana berbeda terlihat di halaman DPRD Kota Padang Panjang, Kamis (4/9/2025). Aksi damai yang digelar aliansi mahasiswa se-Padang Panjang kali ini tidak hanya diwarnai orasi, tetapi juga dialog terbuka bersama pemerintah, legislatif, dan unsur Forkopimda.
Wali Kota, Hendri Arnis bersama Ketua DPRD, Imbral beserta anggota, Kapolres, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, Dandim 0307/TD, Letkol Inf Agus Priyo Pujo Sumedi, Kajari, Adhi Setyo Prabowo dan Forkopimda lainnya, duduk melingkar berdiskusi dengan para mahasiswa.
Hendri mengaku bahagia bisa mendengar langsung suara generasi muda. “Inilah yang saya tunggu-tunggu, suara dari para mahasiswa. Untuk membangun Padang Panjang, kita butuh semua stakeholder. Kota pendidikan ini harus kita jaga bersama. Hari ini adik-adik sudah menunjukkan aksi yang damai dan kondusif. Terima kasih juga kepada Forkopimda yang selalu hadir menjaga situasi,” ujarnya.
Ia menegaskan pemerintah berkomitmen menjalankan aturan sesuai koridor hukum. “Setiap aspirasi akan kami tampung. Mari cek dan ricek semua data sebelum mengambil keputusan. Jangan mudah termakan berita hoaks. Kolaborasi adalah kunci membangun kota yang kita cintai ini,” tambahnya.
Ketua DPRD Imbral juga menegaskan gedung DPRD adalah rumah rakyat. “Silakan datang kapan saja. Rumah ini adalah milik kita bersama. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Mari berdiskusi, kami selalu terbuka untuk berdialog,” katanya.
Kapolres Kartyana, turut menyampaikan keterbukaannya. “Polres adalah tempat rakyat. Kalau ada masalah, silakan langsung datang atau hubungi saya. Setiap laporan akan segera kami tindaklanjuti,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa, Fajri Fadhil menyampaikan sejumlah tuntutan yang mereka sebut “17+8”. Di antaranya transparansi anggaran, penghentian gaya hidup mewah pejabat, kebijakan pro-rakyat, perlindungan terhadap masyarakat sipil, hingga penindakan pungutan liar dan jaminan upah layak bagi pekerja.
“Kami ingin pemerintah tidak hanya mendengar, tetapi juga menindaklanjuti aspirasi dengan langkah nyata. Hadir di tengah masyarakat dan berpihak pada rakyat kecil,” ujarnya.
Dialog berlangsung dalam suasana tenang, penuh rasa saling menghargai. Mahasiswa, eksekutif, legislatif, dan aparat keamanan duduk bersama, berbeda suara namun tetap satu tujuan: menjaga Padang Panjang tetap aman, damai, dan berdaya untuk semua. (rls/pdp)