PADANG PANJANG – Pemerintah Kota Padang Panjang menaruh harapan besar terhadap pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism).
Hal ini disampaikan Wali Kota, Hendri Arnis saat membuka Pelatihan Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata di Hotel Pangeran, Selasa (7/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari hingga Rabu (8/10/2025) ini diikuti seluruh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan lurah se-Kota Padang Panjang.
“Pemerintah Kota menaruh perhatian besar pada pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Kita ingin setiap warga menjadi bagian dari ekosistem pariwisata, ada yang menjadi pemandu, ada yang membuka usaha kuliner, ada yang menjaga kebersihan, hingga yang mempromosikan keindahan kota ini melalui media sosial,” ungkapnya.
Selain membuka kegiatan, Wako Hendri juga turut menjadi narasumber bersama Ketua Tim TP2DW Sumbar, Muhammad Zuhrizul, dan praktisi pariwisata, Ritno Kurniawan.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam mengembangkan pariwisata, baik pemerintah, swasta, pokdarwis, maupun masyarakat.
“Kita di Padang Panjang memiliki Institut Seni Indonesia (ISI) dengan kekayaan seni dan budayanya. Ini bisa kita ajak bekerja sama dalam menghadirkan destinasi wisata yang sarat nilai seni dan sejarah. Setiap kelurahan pasti punya cerita asal-usulnya yang bisa kita angkat menjadi daya tarik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wako Hendri menyampaikan program unggulan Pemko, yakni Satu Kelurahan Satu Destinasi. Program ini menargetkan agar setiap kelurahan memiliki ciri khas wisata masing-masing, baik berupa sejarah, budaya, kuliner, keindahan alam, maupun potensi religi.
“Kita ingin pariwisata Padang Panjang tidak hanya dikunjungi, tetapi juga dihidupi. Artinya, sektor ini menjadi penggerak ekonomi rakyat, membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, sekaligus memperkuat identitas kota sebagai Serambi Mekkah yang Maju, Sejahtera, dan Bermarwah,” pungkasnya. (rls/pdp)