NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA & ZAT ADITIF LAINNYA (NARKOBA), adalah sumber segala macam kejahatan. Karenanya, bersatu padu memeranginya adalah sebuah keharusan.
Karena, terlibat atau terpapar dalam pengaruh narkotika, akan membuat siapapun menjadi seorang raja tega.
”Kenapa bisa menjadikan mereka raja tega, karena mereka yang terpapar narkoba akan melakukan tindakan apapun untuk mendapatkannya, meskipun harus mengorbankan orang lain,” kata kepala BNNP Sumatera Barat, Brigjen Pol DR Ricky Yanuarfi SH MSi.
Dalam kegiatan sosialisasi bahaya narkoba di hadapan generasi muda Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) di sebuah hotel di Kota Bukittinggi. Rang Kurai ini berharap Bukittinggi bisa steril dari penyalahgunaan narkoba tersebut.
Perwira tinggi bintang satu ini juga menjelaskan, faktor ekonomi menjadi faktor utama seseorang terlibat dalam kejahatan narkoba.
”Selama 24 tahun masa dinas saya di satuan narkoba, dari hasil evaluasi dan interogasi yang dilakukan, diketahui bahwa faktor utama mereka terjerumus narkotika karena ekonomi,” ucapnya merinci.
Narkotika kata mantan kepala BNNP Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, di Sumbar peredarannya cukup masif dan tak mengenal status, strata sosial ataupun profesi.
”Dari data BNNP Sumatera Barat, 1,1 % dari jumlah penduduk Sumbar telah terpapar oleh Narkoba. Artinya, narkotika telah beredar luas di Ranahminang,” katanya serius.
Satu hal yang ditegaskan oleh Brigjen Pol DR Ricky Yanuarfi SH MSi adalah, Narkotika adalah one way ticket artinya tak pernah ada yang bisa lepas dari jerat narkotika setelah masuk ke dalam lingkarannya.