PEMERINTAH Kota Bukittinggi dalam hal ini Dinas Pemadam Kebakaran, tidak main-main dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat akan bencana tersebut.
Delapan mobil pemadam kebakaran berbagai ukuran dan kapasitas serta 8 reservoar senantiasa di-stanby-kan untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang tidak diinginkan itu.
”Yang namanya bencana, bisa terjadi kapan saja. Begitupun dengan kebakaran. Untuk itu Disdamkar dan Penyelamatan Bukittinggi selalu standby dengan 8 reservoar yang selalu terisi air meski di musim kemarau,” kata Efriadi.
Selaku kepala Disdamkar dan Penyelamatan, pria yang akrab disapa Bang Fred ini, selalu menekankan kepada para staffnya untuk tidak main-main dengan pengantisipasian bencana tersebut.
Menurutnya, api hanya menjadi teman saat kecil. Tapi saat besar berubah menjadi musuh.
Disebutkan, dari delapan reservoar tersebut, reservoar yang berada di mako Disdamkar memiliki kapasitas paling besar dengan volume 50.000 l diikuti oleh reservoar yang berada di depan RSAM dengan kapasitas 40.000 l.
”Selanjutnya reservoar di depan SMA 1 dan 2 dengan kapasitas masing-masing 30.000 l. Sementara 4 reservoar lagi memiliki kapasitas sama yaitu 20.000 l. Yaitu reservoar belakang pospol Aur Kuning, samping bioskop Gloria, Kampung China dan Jenjang 40,” urainnya.
Meskipun 8 reservoar selalu standby dengan air, namun pihaknya kata Efriadi selalu mengimbau agar masyarakat juga selalu sedia racun api atau apar.
”Dan yang tak kalah pentingnya adalah senantiasa berhati-hati saat berurusan dengan hal-hal yang bisa memercikkan api seperti kompor, instalasi listrik yang mulai menua dan lain sebagainya,” katanya mengakhiri. (ted)