BUKITTINGGI — Akademisi dan Praktisi Mira Syahraini, SE, MM, Cfra mengatakan, program Tabungan Utsman digagas Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar sebuah gebrakan yang hebat dan pro-ekonomi rakyat.
“Dipandang dari sisi pelayanan publik, ini merupakan sebuah inovasi dalam bidang pemerintahan, yaitu sesuai dengan konsep “Service Dominant Logic” (Vargo dan RobertF. Lusch, 2017),” ujar Mira Syahraini kepada wartawan, Minggu (21/5/2023).
Disampaikan, konsep tabungan Ustman adalah mengedepankan pertukaran jasa, penggabungan sumber daya dan pemanfaatan operant resources (sumber daya operant, pengetahuan, skill dari sumber daya manusia, budaya organisasi, sistem organisasi, kompetensi, informasi, dan jaringan), penciptaan nilai bersama dengan pelanggan dan aktor lainnya, serta bersifat customer centric atau responsive.
“Artinya, bantuan kepada masyarakat adalah jasa yang membangun pertumbuhan masyarakat,” paparnya.
Ia menjelaskan, program tabungan Ustman merupakan penggabungan sumber daya dilakukan, baik sumber daya dari instansi pemerintahan maupun dari PT BPRS Jam Gadang.
Terutama kata dia, sumber daya operant yaitu skill sumber daya manusia, dan profesionalitasnya dalam menjalankan Tabungan Utsman.
Hal itu kata dia, terbukti dengan PT BPRS Jam Gadang memperoleh rewards penghargaan Top BUMD Awards Bintang 5 di tahun 2023.
“Ini merupakan penciptaan nilai bersama telah dilakukan antara Pemerintah Kota Bukittinggi dengan masyarakat. Artinya, masyarakat mendapat manfaat dan nilai tambah secara langsung dari Tabungan Utsman yang mana telah melepaskan masyarakat dari praktek riba dan memberi insentif dalam berusaha,” paparnya.