BUKITTINGGI – Wakil Direktur Rumah Sakit Ahmad Muktar (RSAM) Bukittinggi, dr Vera Maya Sari mengatakan, pihaknya membutuhkan sedikitnya 500 kantong darah setiap bulannya.
Darah tersebut, terdiri dari semua golongan darah baik golongan A, B, O maupun AB.
”Sebanyak 500 kantong darah setiap bulannya itu, per kantong biaya dikeluarkan Rp490 ribu,” ucapnya di Bukittinggi, Selasa (9/9/2025).
Kebutuhan tersebut, selama ini kata dr Vera, disuplai dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi.
Untuk kebutuhan sebanyak itu, pihaknya mengeluarkan biaya rata-rata mencapai Rp300 juta setiap bulannya untuk Biaya Pergantian Pengelolaan Darah (BPPD).
”Kontribusi untuk BPPD ke PMI, diperkirakan sekitar 4 persen dari total penerimaan RSAM sebesar Rp100 miliar selama setahun,” ucapnya lagi.
Nilai rupiah yang diberikan RSAM kepada PMI untuk setiap kantongnya itu, berdasarkan Permenkes tentang Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD).
Perkantong Rp490 ribu tersebut menjadi acuan utama atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/504/2024.
Biaya ini bukan harga darah, melainkan pengganti biaya pengolahan darah agar aman, cukup, dan tersedia sesuai standar secara nirlaba, dan akan diawasi oleh Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan daerah adalah Rp490 ribu.
Saat ditanya golongan darah yang cukup sulit didapatkan, dr Vera menyebut golongan AB.
”Harus diakui, yang paling sulit didapatkan adalah golongan darah AB yang dalam bentuk trombosit,” katanya mengakhiri. (ted)