Untuk itu Dedy berharap agar kegiatan ini dapat semakin berkembang dan dikenal serta dapat memberikan kontribusi dalam melestarikan budaya Minangkabau diperantauan.
Sementara itu salah satu panitia pelaksana, Murtiana ketika dikonfirmasi menjelaskan kegiatan ini dalam rangka milad pertama DPW Bundo Kanduang IKM Provinsi Bengkulu dengan mengangkat tema “Satukan gerak dan ekspresi dalam meraih prestasi dan baju Basiba serta pakaian adat minang sebagai wujud cinta budaya minang”
Murtiana menjelaskan selain memperingati milad ke I, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk menjalin tali silaturahmi badunsanak antar sesama Bundo Kanduang yang ada di Provinsi Bengkulu
“Selain perayaan Milad ke I DPW Bundo Kanduang, juga menjadi wajah untuk ajang bersilaturahmi serta saling bertukar pikiran dan pendapat,” katanya.
Khusus untuk perlombaan, pihaknya mengadakan tiga jeni lomba terkait adat Minangkabau. Seperti lomba tari minang, lomba pakaian adat minang dan lomba baju kuruang basiba.
“Ketiga lomba ini kami gelar guna menambah ilmu Bundo Kanduang, serta mengingatkan kembali ketiga kegiatan ini berhubungan erat dengan adat Minangkabau dan selalu ada di setiap acara baralek (pernikahan-red),” jelasnya.
Ia menambahkan untuk jenis tari dan pakaian adat minang sudah umum dan hampir semua orang tahu dan selalu diperlihatkan pada setiap acara baik penyambutan tamu besar, tagak penghulu maupun pesta pernikahan tapi untuk baju kuruang basiba saat ini banyak perempuan Minangkabau yang tidak lagi memahaminya akibat pengaruh model pakaian modern dan kemajuan teknologi sehingga mereka lebih memilih pakaian dari luar daerah.