Pidato Wako Bukittinggi Warning Terhadap Para Pemangku Adat

BUKITTINGGI– Tokoh masyarakat Nagari Kurai Limo Jorong, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Syamsul Bahri, SH. St Sampono Ali mengatakan, pidato sambutan Wali Kota Bukittinggi saat silaturrahmi Pemerintah Kota (Pemko) bersama penghulu adat (ninik mamak), alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan stakeholder di kantor Camat Guguk Panjang 6 September 2022 lalu merupakan “warning” (peringatan) terhadap semua.

“Selaku masyarakat Minangkabau dikenal arif dan bijaksana, apa yang disampaikan kepala daerah terkait telah terjadinya penurunan nilai-nilat adat dan budaya dikalangan generasi muda merupakan “warning” terhadap semua, terutama terhadap pemangku adat,” ujar Sampono Ali kepada media ini di Bukittinggi, Senin (12/9/2022).

Kata dia, jika ditelusuri lebih lanjut, terjadinya penurunan nilai-nilat adat dan budaya terhadap generasi muda disebabkan beberapa kondisi yang terjadi sehari-hari di lingkungan masyarakat. Diantara kondisi tersebut menurut Sampono Ali akrab disapa Mak Adang ini, adalah komunikasi antara pemangku adat dan generasi muda semakin hari, semakin tidak terjalin dengan baik.

Baca Juga:  Fakultas Pertanian Unitas Padang Melaksanakan Sosialisasi Dan Pembekalan Magang MBKM

“Selain itu, pengetahuan sejarah nagari dan adat salingka nagari Kurai semakin minim didapatkan generasi muda serta tidak mendapatkan pengetahauan struktur kekuasaaan adat oleh para pemangku adat. Tidak adanya program pendidikan Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah secara terstruktur, terencana dan berkesinambungan dari para pemangku adat kepada generasi muda sebagai generasi penerus. Kemudian, pemangku adat tidak terlibat bersama pemerintah dalam menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan nagari,” ungkapnya.

Related Posts

Writer: A EfendiEditor: A EfendiSource News